SOLOPOS.COM - Ibnu Labib, santri Ponpes Tremas, Arjosari, Pacitan, membacakan puisi untuk Presiden Jokowi , Sabtu (9/12/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Pacitan, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh santri Pondok Tremas untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Madiunpos.com, PACITAN — Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada ribuan santri putra dan santri putri Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Negara Indonesia menjadi negara yang besar dengan memiliki ratusan suku dan seribuan bahasa daerah yang tidak dimiliki negara lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dihadapan ribuan santri saat berkunjung ke Pondok Tremas, Sabtu (9/12/2017) sore. Kunjungan Presiden Jokowi ini untuk meninjau lokasi bencana banjir bandang yang menerjang pondok tersebut pada Selasa (28/12/2017). (Baca: Galeri Foto Jokowi)

“Kepada seluruh santriwan dan santriwati yang hadir sore ini. Saya hanya ingin mengingatkan kita semuanya. Menyadarkan kita semuanya bahwa bangsa kita ini bangsa besar. Tapi juga bangsa yang majemuk,” kata dia dihadapan para santri.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki dan mengakui agama yang beragam. Bukan hanya agama Islam saja. Meskipun di Indonesia, Islam merupakan agama mayoritas. Tetapi di Indonesia ada agama Katolik, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu. (Baca: Ini Deadline Jokowi Buat Pacitan)

Kepada para santri, Jokowi menyampaikan di Indonesia memiliki 714 suku dengan adat istiadat dan budaya yang berbeda. Indonesia juga memiliki 1.100 lebih bahasa daerah.

“Tidak ada negara di dunia ini yang memiliki keragaman seperti Indonesia,” jelas dia.

Untuk itu, Jokowi meminta kepada seluruh santri untuk terus menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah basyariyah.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan jangan sampai rakyat terpecah gara-gara berbeda pilihan politik. “Jangan sampai misalnya karena pilihan bupati, wali kota, gubernur, dan presiden, kita jadi pecah. Jadi menimbulkan gesekan. Jangan. Pilihan bupati hanya lima tahun sekali. Tidak bolehitu merusak kesatuan kita,” terang Jokowi.

Negara Indonesia berbeda dengan Singapura yang hanya memiliki empat suku saja. Indonesia juga berbeda dari Afganistan yang hanya memiliki tujuh suku.

Presiden juga mengingatkan kepada santri Pondok Tremas untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial baik Facebook, Twitter, maupun lainnya. Hal ini karena di media sosial itu terkadang berisi ujaran kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, dan saling menghujat.

“Itu bukan nilai islami. Mari belajar untuk berkompetisi dengan negara lain,” ujar dia.

Pimpinan Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Kiai Fuad Habib Dimyathi, mengatakan terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi yang telah menyempatkan diri ke Pondok Tremas. “Kemarin Poondok Tremas kena banjir air dan sekarang kebabjiran berkah beliau,” kata dia saat memberikan sambutan.

Dia mendoakan semoga Presiden Jokowi terus diberikan kesehatan dan diberikan apa saja untuk kebaikan presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya