SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan tim SAR dalam penanganan bencana (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Bencana Madiun dihadapi Pemkot Madiun dengan menyiagakan 2.000 personel siaga bencana.

Madiunpos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun menyiagakan 2.000 personel dari berbagai unsur dalam menanggulangi bencana alam selama 2016. Selain itu seluruh sarana dan prasarana tanggap bencana juga disiagakan untuk mengantisipasi bencana alam yang mungkin terjadi di Kota Madiun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 2.000 personel yang disiagakan terdiri atas anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Sukarelawan, TNI, dan Polri.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Maidi, mengatakan seluruh persiapan perlengkapan menghadapai bencana alam telah dipersiapkan. Seluruh sumber daya manusia (SDM) juga disiagakan untuk menghadapi bencana selama 2016.

Dia mengatakan personel tersebut akan terus memantau selama 24 jam setiap hari untuk mengatahui kondisi keamanan di wilayah Kota Madiun.

Saat terjadi hujan deras, petugas dari Tagana dan BPBD akan menyusuri sungai dan melihat kondisi sungai. Ketika petugas dari Tagana dan BPBD tidak bisa menangani permasalahan, akan dikoordinasikan dengan anggota TNI.

“Setelah hujan harus dipantau, ketika ada sampah yang menumpuk di sungai dan mengakibatkan aliran air tidak lancar, tim akan membersihkan. Ketika tim tagana tidak sanggup, tim dari TNI akan membantu,” terang dia seusai mengikuti apel siaga bencana di Alun-alun Kota Madiun, Selasa (22/3/2016).

Mengenai persiapan sarana dan prasarana, lanjut Maidi, seluruh alat untuk mengantisipasi bencana alam seperti mobil pemadam kebakaran hingga perahu karet telah dicek kondisinya. Dia memastikan stok makanan siap saji bagi pengungsi ketika ada bencana juga tersedia.

Menurut dia, saat ini seluruh persiapan mulai peralatan antisipasi bencana beserta SDM sudah siap dalam menghadapi bencana alam pada 2016. “Kami telah memiliki ribuan kaleng makanan siap saji dan ribuan mi instan. Jadi ketika terjadi bencana, korban tidak perlu mengkhawatirkan konsumsi,” ujar dia.

Bencana alam yang sreing terjadi di Kota Madiun yaitu banjir dan puting beliung. Untuk banjir, biasanya bencana alam itu terjadi di wilayah bagian timur Kota Madiun. Hal itu karena ada kiriman air dari gunung Wilis.

Sehingga, saat ini BPBD Kota Madiun juga menempatkan sejumlah sukarelawan yang memantau kondisi di wilayah gunung Wilis dan menginformasikan ketika terjadi hujan deras di kawasan itu.

“Terkadang di sini [Kota Madiun] tidak hujan, tetapi di wilayah gunung Wilis hujan, sehingga membuat aliran air dari atas turun ke bawah. Untuk itu, ada petugas yang memantau di gunung Wilis,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya