SOLOPOS.COM - Warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, menampung air dari sumur-sumur kecil yang mereka gali di dasar Sungai Ngelo, Gunungsari, Selasa (10/9/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

 Warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, menampung air dari sumur-sumur kecil yang mereka gali di dasar Sungai Ngelo, Gunungsari, Selasa (10/9/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)


Warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, menampung air dari sumur-sumur kecil yang mereka gali di dasar Sungai Ngelo, Gunungsari, Selasa (10/9/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali  memburu air di sumur-sumur kecil yang mereka bangun di dasar sungai kering.  Hal itu menyusul air di sumur-sumur warga tak lagi bisa diandalkan di musim kemarau ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (10/9/2013), puluhan warga mengambil air di Sungai Ngelo, Gunungsari.  Beberapa dari Dukuh Losari dan berjalan naik turun bukit menempuh perjalanan 15 menit untuk sampai ke lokasi tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mulai subuh sudah ramai, puluhan orang,” terang Tukiyem, 33, warga Losari, saat ditemui Solopos.com.

Sumur-sumur kecil di dasar sungai itu, lanjut dia, digali warga laki-laki sebelum pergi ke ladang. Setelah itu, warga putri seperti Tukiyem meneruskan mengambil air dan mengangkut ke rumah. “Siang baru mencuci dan mandi jelang sore, ya di kali [sungai] ini. Seperti ini sudah terjadi sebulan terakhir, ya karena kemarau.”

Bahkan warga usia 65 tahun seperti Tasiyem, juga warga Losari, juga rela menggendong jeriken untuk kebutuhan minum dan masak di rumah. Meski demikian, ada pula warga yang mengangkut jeriken berisi air dengan sepeda motor. “Sepuluh liter lah minimal. Dua kali sehari. Sudah tua, misal masih muda ya 20 liter bisa,” kata Tasiyem.

Sarni, 28, warga Gunungsari lainnya, menerangkan sedikitnya 70 kepala keluarga memburu air di dasar sungai itu. “Ini terus menerus, jika satu lokasi habis ya berpindah mencari yang masih ada airnya,” tukasnya.

Di Dusun Jlobog, Desa Gunungsari, lanjut Sarni, lebih banyak warga memburu air di dasar sungai. “Di sana [Jlobog] ada 250 KK [kepala keluarga], juga mengambil air di sungai sama, Ngelo,” ujar Sarni.

Kondisi seperti itu juga terjadi di beberapa wilayah Desa Garangan, Wonosegoro. Berdasarkan pantauan Solopos.com, mayoritas sungai di berbagai kawasan itu mengering. Namun warga memburu sisa resapan air dengan membuat sumur-sumur kecil seperti di Sungai Ngelo tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya