SOLOPOS.COM - Beberapa warga Gremoyo, Kemalang, Kemalang mencuci pakaian di Kali Sidorejo, Sabtu (14/9/2013). Mereka memilih mencuci pakaian di kali untuk menghemat air di rumah mereka yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. (Shoqib Angriawan/JIBI/Espos)

Suara gemericik air terdengar saat solopos.com, menuruni sebuah jurang di daerah Gremoyo, Kemalang, Kemalang, Sabtu (14/9/2013). Udara sejuk begitu terasa di kawasan lereng Merapi itu. Apalagi, pepohonan yang rindang tumbuh subur di kawasan itu.

Tak berselang lama, tampak air mengalir pada sebuah sungai di kawasan itu. Sungai itu biasa disebut warga dengan Kali Sidorejo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari kejauhan, tampak tiga gadis cilik yang berada di kali tersebut. Ketiga gadis cilik itu adalah Dini, Sapa dan Umi. Ketiga anak kelas I SD itu baru saja pulang dari sekolah. Dinginnya air tidak menghalangi mereka untuk bermain di kali tersebut. Air di Kali Sidorejo itu cukup dangkal. Kedalamannya mungkin hanya 5 Sentimeter (Cm)-10 Cm dari dasar kali.

Kendati demikian, air kali tersebut berwarna jernih karena langsung keluar dari sumbernya. Tidak hanya ketiga gadis cilik yang berada di kali tersebut. Mereka ditemani oleh orang tua mereka Dwi Endarwati, 27 dan Puji Lestari, 26.

Saat itu, Dwi dan Puji terlihat mencuci pakaian di kali itu. Pakaian mereka tampak menumpuk pada sebuah batu.

Dengan penuh kesabaran dan kerja keras, kakak beradik itu mencuci pakaian mereka dengan menggunakan sabun. Sesekali, mereka mengawasi anak-anak yang bermain air di kali itu.

“Hampir setiap hari saat musim kemarau, kami ke kali ini untuk mencuci pakaian,” jelas Dwi saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu. Menurutnya, hal itu dilakukan supaya bisa menghemat air bersih yang ada di rumahnya.
Pasalnya, sumur di rumahnya saat ini nyaris kering, sehingga dirinya harus bisa menggunakan secara bijak air tersebut.

Namun, dia mengaku cukup beruntung karena setiap tahun sumurnya belum pernah kehabisan air. “Memang setiap tahun sumur di tempat saya tidak pernah sampai mengering total, tapi kami harus benar-benar menghemat,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan air di Kali Sidorejo saat ini tidak bisa digunakan untuk mandi. Sebab, debit airnya terlalu kecil, sehingga hanya cukup untuk mencuci dan bermain air bagi anak-anak.

Sementara, adik Dwi, Puji Lestari, mengatakan selain sumur, keluarganya saat ini juga mengandalkan bak penampungan air. Hal itu untuk mengantisipasi jika air sumur miliknya kering. “Semoga saja musim kemarau tahun ini tidak terlalu lama,” harapanya, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya