SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Kekeringan yang melanda hampir semua wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak hanya berdampak pada pemenuhan air bersih bagi warga.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Sektor pertanian dan tanaman pangan pun kena imbasnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Gunungkidul berencana membeli 40 pompa air untuk membantu petani.

Kepala Dinas TPH, Supriyadi, mengatakan, dalam APBD Perubahan yang sudah diputuskan, pihaknya menganggarkan pembelian 40 pompa air. Pompa ini nantinya akan didistribusikan kepada petani melalui kelompok.

“Tahun ini yang sudah kami serahkan 50 pompa air, dalam APBD Perubahan ini akan kami tambah 40 pompa air lagi,” kata dia, Kamis (5/9/2013).

Supriyadi mengakui, musim kemarau menyulitkan sebagian besar petani komoditas pangan. Cara yang biasa dilakukan saat ini hanya dengan menyedot air dari sungai atau sumber air terdekat.

Untuk memperoleh bantuan pompa, petani bisa mengajukan permohonan ke Dinas TPH melalui kelompoknya masing-masing. Sebab, jumlah pompa terbatas, sementara petani di Gunungkidul sangat banyak.

Sukinem, 42, salah satu petani di Dusun Cikal, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, mengaku saat musim kemarau dia terpaksa menyedot air dari Sungai Oya yang masih mengalir. Hanya saja, untuk menyedot air dia harus mengeluarkan uang Rp200.000 untuk menyewa pompa air.

“Sudah hampir sebulan ini saya mengambil air dari sungai oya untuk menyiram tanaman,” kata dia. Untuk menyiram tanamannya dia harus menyiram seminggu sekali. dia juga belum tahu jika ada bantuan pompa air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya