SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Musim kemarau membuat para petani di Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari kesulitan mencari pakan untuk ternak. Mereka terpaksa membeli pakan dari Klaten, Jawa Tengah.

Salah satu warga Mertelu, Paiman, menuturkan sudah dua bulan ini ia kesulitan mencari pakan di sekitar rumahnya. Padahal ia harus selalu memberi pakan tiga sapinya setiap hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk mencukupi, dia membeli rumput di Bayat, Klaten seharga Rp100.000 utuk satu bagor. “Saya pakai sedikit-sedikit dengan cara dicampur dengan jerami kering untuk menghemat biaya,” papar dia, Selasa (1/10/2013).

Selama kemarau, ada kecenderungan warga di Mertelu untuk menjual kambing atau anak sapi. Uang hasil penjualan digunakan untuk membeli pakan. Kecenderungan ini pula yang memunculkan istilah sapi kecil dimakan sapi besar atau kambing dimakan sapi.

Kabag Kesejahteraan Rakyat Desa Mertelu, Supriyanto, mengungapkan selain membeli langsung, warga juga biasa mencari pakan sampai ke wilayah Trucuk, Klaten. Mereka pergi secara berkelompok antara empat hingga 10 orang dengan menyewa truk. Pakan yang dicari biasanya berupa jerami.

“Jerami itu sebagian besar digunakan sendiri, namun ada juga yang dijual,” papar dia.

Menurut Supriyanto kondisi itu sudah biasa dialami warga saat musim kemarau. Desa Mertelu merupakan desa yang sangat membutuhkan bantuan air begitu musim kemarau tiba.

“Di sini sebenarnya ada sumur bor tapi debit airnya belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari apalagi untuk pengairan lahan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya