SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Air Bersih (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Bantuan Air Bersih (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Bantuan Air Bersih (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Bantuan air bersih bagi korban kekeringan di Kabupaten Wonogiri hingga saat ini belum termonitor. Distribusi bantuan langsung dilakukan pihak swasta ke lokasi tujuan tanpa memberi kabar ke Pemkab. Kondisi ini dikhawatirkan membuat distribusi bantuan air bersih tidak merata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, gara-gara minim monitoring ini, ada beberapa bantuan air bersih yang berhenti di tengah jalan atau tidak sampai ke tujuan. Biasanya sasaran bantuan yang tidak sampai itu berada di kawasan yang sulit dijangkau.  Sekretaris Camat (Sekcam) Paranggupito, Sucipto, mengatakan saat ini bantuan air bersih sebenarnya banyak yang sudah sampai ke warga Paranggupito yang mengalami kekeringan. Namun, bantuan tersebut sering tidak sampai ke tujuan sebenarnya.

“Seperti contohnya, bantuan air bersih yang mau dikirim ke dusun yang mengalami kekeringan di Desa Gendayakan. Ternyata, karena tempatnya jauh, pengirim bantuan pilih menyerahkan bantuan di daerah yang berada di pinggir jalan yang mudah dijangkau,” terang Sucipto, kepada Solopos.com, awal pekan kemarin.

Menurut dia, selain Gendayakan, beberapa dusun yang mengalami kekeringan di Desa Johunut juga mengalami hal yang sama. Untuk itu, pihak Kecamatan Paranggupito menyiapkan satu truk tangki air yang khusus untuk mengkaver kebutuhan air bersih di daerah yang selama ini luput dari perhatian para pengirim bantuan.  Di Paranggupito, ada sedikitnya tiga desa yang sulit dijangkau dari delapan desa yang mengalami kekeringan. Tiga desa itu adalah Desa Johunut, Desa Gendayakan, dan Desa Songbledeg.

 Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat  Setda Wonogiri, Maryanto (Dok/JIBI/Solopos)


Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Wonogiri, Maryanto (Dok/JIBI/Solopos)

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Wonogiri, Maryanto, mengakui sudah ada pihak ketiga yang telah mengirimkan bantuan. Namun, dia menyebut sampai saat ini bantuan yang sudah didistribusikan itu belum termonitor.

Data bantuan air yang telah sampai ke masyarakat korban kekeringan tersebut terkadang hanya diketahui pihak kecamatan atau bahkan pihak desa sehingga kemungkinan bantuan terdistribusi tidak merata bisa terjadi. Untuk mengantisipasi hal itu, Maryanto menegaskan akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan sebelum mengarahkan bantuan air bersih. Selanjutnya, pihak kecamatan diminta melakukan koordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan untuk mendata daerah mana saja yang belum menerima bantuan.

Dia menambahkan sampai saat ini baru ada dua pemberi bantuan yang menyampaikan rencana mereka mengirim air bersih, ke Bagian Kesra. Keduanya adalah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan Pemerintah Kecamatan Slogohimo dengan bantuan 60 tangki air bersih dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Klaten dengan 58 tangki air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya