SOLOPOS.COM - Warga Desa Kemuning, Ngargoyoso, bekerja bakti pada Kamis (2/2/2017) pagi untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat puting beliung, Rabu (1/2/2017) sore. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bencana Karanganyar, sedikitnya 118 rumah rusak akibat puting beliung.

Solopos.co, KARANGANYAR — Puting beliung yang mengamuk Desa Girimulyo, Kemuning, dan Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Rabu (1/2/2017) sore, membuat sekitar 118 rumah warga rusak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp300 juta. Perinciannya Rp250 juta di Kemuning, Rp48.626.000 di Girimulyo, dan beberapa juta rupiah di Nglegok.

Kepala Desa (Kades) Kemuning, Widadi Nur Widyoko, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (2/2/2017), mengatakan jumlah rumah rusak terdampak puting beliung di wilayahnya tercatat 29 rumah. Rumah yang rusak tersebar di Dusun Kemuning, Sepranten, dan Sayuran.

“Resto Ndoro Donker masuk Dusun Sayuran. Setelah kami hitung kerugian materiil sekitar Rp250 juta,” tutur dia. (Baca juga: Rumah Teh Ndoro Donker Diobrak-Abrik Puting Beliung)

Sedangkan rumah rusak di Girimulyo tercatat 68 rumah. Kades Girimulyo, Suparno, mengatakan puting beliung melanda Dusun Gadungan dan sekitarnya. “Kerusakan tersebut dalam beberapa kategori. Tapi paling banyak kerusakan ringan. Warga langsung bekerja bakti menyingkirkan genting yang berserakan dan dahan pohon yang patah,” kata dia

Sementara Kades Nglegok, Jentu Dwiyono, menjelaskan jumlah rumah rusak ada 12 unit. Kerusakan itu kebanyakan pada genting, seng, dan asbes, yang lepas diterjang angin kencang.

“Laporan detail rumah rusak terdampak angin sudah kami laporkan ke pimpinan. Ada 12 rumah yang genting, asbes, dan sengnya lepas. Tapi untuk kerugian materiil tidak kami hitung,” terang dia.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, melalui Kapolsek Ngargoyoso, AKP Apin Sunu mengatakan kerugian materiil di rumah makan Ndoro Donker sekitar Rp10 juta. Rumah makan itu dinilai paling parah kerusakannya.

Selain kerusakan atap rumah, puting beliung membuat tiga pohon di pinggir jalan Karangpandan-Kemuning, roboh. Warga bersama sukarelawan dan polisi langsung bergerak menyingkirkan pohon yang tumbang melintang jalan.

“Tidak ada korban jiwa atau luka. Warga semua bergotong royong,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo, meminta pejabat di tingkat RT/RW, desa dan kecamatan, aktif memantau kondisi wilayah bila kondisi cuaca memburuk. Setiap potensi bencana harus diantisipasi supaya tidak jatuh korban jiwa.

“Bukan hanya angin kencang. Kalau intensitas hujan tinggi, ada potensi bencana banjir dan longsor,” tutur dia.

Bahaya angin kencang sulit diprediksi lokasi dan waktunya. “Tapi untuk bencana banjir dan tanah longsor relatif lebih bisa dideteksi dini. Warga juga harus aktif,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya