SOLOPOS.COM - Warga bekerja bakti bersama TNI/Polri, Satpol PP, BPBD, Tagana, sukarelawan se-Karanganyar membersihkan bekas longsor di Desa Ledoksari, Tawangmangu, Senin (11/12/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Longsor terjadi di Tawangmangu dan Jatiyoso, Karanganyar, mengakibatkan satu orang terluka.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tanah longsor terjadi di sejumlah lokasi di Tawangmangu dan Jatiyoso, Karanganyar, Minggu (10/12/2017). Akibat kejadian itu, salah seorang warga Dusun Pengkok, RT 002/RW 001, Desa Beruk, Jatiyoso, terluka di kepala karena tertimpa atap rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumahnya tertimpa tanah longsor dari tebing setinggi 30 meter dan lebar 20 meter. Selain itu, 10 keluarga yang tinggal di bawah tebing itu terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka.

Selain di Beruk, tanah longsor juga terjadi di Dusun Puntuksari, RT 002/RW 011, Desa Wonorejo, Jatiyoso. Kondisi serupa terjadi di Tawangmangu.

Ekspedisi Mudik 2024

Tanah longsor menyebabkan jalan penghubung Desa Nglurah dan Ledoksari, Tawangmangu, tertimbun tanah merah. Akibat kejadian itu, warga harus memutar sejauh beberapa kilometer.

Selain itu, 100 keluarga mengungsi ke rumah kerabat setelah bencana alam terjadi. Saat ini, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar meminta seluruh warga waspada. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno, menyampaikan anggota BPBD Karanganyar mengantisipasi kejadian susulan maupun tanah longsor di lokasi lain.

“Kami berjaga 24 jam. Ada satgas dan sukarelawan dan jejaring di wilayah. Prioritas kami meminimalkan korban jiwa. Evakuasi warga ke rumah salah satu rumah maupun kerabat. Kalau hujan lama segera keluar dari rumah, mengungsi,” kata Hendro saat ditemui Solopos.com di Desa Ledoksari, Tawangmangu, Senin (11/12/2017).

Kondisi paling parah terjadi di jalan yang menghubungkan Desa Nglurah-Ledoksari, Tawangmangu. Pantauan Solopos.com, warga dibantu TNI/Polri, Tagana, BPBD, Satpol PP, sukarelawan, dan lain-lain bekerja bakti membersihkan bekas longsor pada Senin pagi.

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, memprediksi kerja bakti membersihkan bekas tanah longsor butuh tiga hari. “Pembersihan jalan sepanjang 30 meter. Tanah longsor menutup jalan dan sejumlah saluran air minum warga. Kami meminta 100 keluarga di bawah tebing untuk mengungsi ke rumah kerabat pada Minggu malam. Tetapi ini [Senin pagi] sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujar Rusdiyanto.

Proses pembersihan bekas tanah longsor tidak dapat dilakukan menggunakan alat berat. Salah satu pertimbangan adalah akses menuju lokasi. Jalan menuju lokasi tanah longsor cukup terjal, menanjak dan menurun curam.

Kanan dan kiri jalan didominasi jurang. Oleh karena itu, warga bekerja bakti menggunakan alat tradisional, seperti cangkul, sekop, selang, dan lain-lain.

Pos Komando (Posko) Bencana berada di salah satu poskamling di Dusun Ledoksari. Sekda Karanganyar, Samsi, didampingi Wakapolres Karanganyar, Kompol Dyah Wuryaning Hapsari, dan Baznas Karanganyar menyerahkan sembako kepada ibu-ibu di posko bencana.

“Sejak Senin pagi sudah banyak bantuan. Kami bawa kekurangan logistik. Kami bawakan beras, lauk pauk, dan mi instan. Jangan sampai ada sukarelawan maupun warga kelaparan di sini,” tutur Samsi.

Dia berharap warga kooperatif dengan petugas di lokasi. Samsi mengingatkan warga menghidupkan poskamling. Langkah itu untuk berjaga dan mengantisipasi kemungkinan terburuk pada malam hari.

“Kebersamaan warga, sukarelawan, TNI/Polri, Tagana, BPBD, Satpol PP, Baznas, PMI. Kemungkinan tiga hari ke depan baru selesai membersihkan bekas tanah longsor. Poskamling dihidupkan sehingga keamanan terjamin.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya