SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Bencana kekeringan melanda sejumlah daerah di Jateng pada musim kemarau 2017 ini.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan status darurat kekeringan. Status itu ditetapkan setelah ke-16 daerah itu mengalami kesulitan air bersih dan memintai suplai kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana, mengatakan ke-16 daerah itu antara lain, Cilacap, Tegal, dan Wonogiri. Di lokasi itu, Sarwa mengaku ada 68 kecamatan lebih yang sudah meminta suplai air bersih.

“Ada 16 daerah yang telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, sehingga ini harus diantisipasi secepatnya. Harapan kami kejadian seperti tahun lalu enggak terulang,” ujar Sarwa saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (5/9/2017).

Sarwa menyebut bencana kekeringan diperkirakan semakin luas, meskipun kondisi musim kemarau 2017 ini tak separah tahun 2016 lalu. Sarwa menambahkan ada beberapa daerah di Jateng yang masih diguyur hujan dengan intensitas ringan.

“Jika tahun lalu kemarau kering, maka sekarang masih bisa dikatakan kemarau basah. Tapi, permintaan dropping air semakin banyak, khususnya untuk wilayah Cilacap, Tegal, dan Wonogiri,” ujar Sarwa.

Sarwa pesimistis Jateng bakal terbebas dari bencana kekeringan pada musim kemarau 2017. pasalnya, hingga kini, di pro0vinsi ini masih ada 27 kabupaten dan kota yang kerap menjadi langganan kekeringan. Kondisi itu diperparah dengan minimnya daerah resapan air yang ada saat ini.

“Enggak mungkin [bebas kekeringan] karena ada beberapa daerah yang tidak bisa dibuat sumur. Hanya mengandalkan air tadah hujan. Makanya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengantisipasinya, dengan melakukan pipanisasi di kawasan pegunungan,” kata Sarwa.

BPBD, lanjut Sarwa telah menyiapkan alokasi dana Rp600 juta untuk menanggulangi bencana kekeringan pada musim kemarau 2017 ini. Dana tersebut berasal dari APBD Provinsi Jateng. Seandainya masih kurang mencukupi, pihaknya siap menggelontorkan dana tanggap darurat senilai Rp42 miliar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya