SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta api menembus wilayah banjir. (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana banjir mengintai Jateng saat musim mudik akhir tahun 2017 sehingga KAI Semarang menyiagakan angkutan Natal 2017 menghadapi kemungkinan terburuk.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IV Semarang bersiaga memasuki musim mudik akhir tahun 2017 di tengah penghujan yang berpotensi menimbulkan banjir dan longsor. KAI Semarang menyiagakan angkutan Hari Natal dan Tahun Baru 2018 untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami sudah petakan. Setidaknya ada lima titik rawan banjir dan longsor, yakni antara Stasiun Poncol-Kedungjati dan wilayah Karangjati,” papar Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Edy Kuswoyo di Kota Semarang, Jateng, Kamis (7/12/2017). Untuk titik rawan ambles, kata dia, terpetakan pula di perlintasan antara Stasiun Karangjati-Gambringan dan Stasiun Gundih yang terus diwaspadai. Apalagi sekarang yang intensitas hujannya kian sering.

Menurut dia, berbagai upaya penanggulangan bencana yang kemungkinan mengganggu perjalanan kereta api pada musim mudik akhir tahun 2017 sudah disiapkan, seperti penyiagaan AMUS (alat material untuk siaga) berupa batu dan kricak yang ditempatkan di empat titik untuk penanganan jika terjadi hambatan. “Setidaknya ada empat AMUS yang disiagakan di beberapa titik rawan. Jadi, begitu terjadi tanah ambles, misalnya, AMUS akan langsung diluncurkan dari lokasi terdekat untuk melakukan penanganan,” katanya.

Pengecekan secara rutin, kata dia, dilakukan pula dengan mengerahkan petugas pemeriksa jalan (PPJ) yang bertugas memeriksa sepanjang jalur perlintasan untuk memastikan tidak ada hambatan terhadap perjalanan kereta api (KA). “Ada juga tim sendiri yang memang sudah disiagakan bernama Tim Flying Gank yang akan turun langsung ke lokasi jika terjadi hambatan perjalanan KA. Untuk memastikan kelancaran perjalanan KA,” katanya.

Diakui Edy, volume penumpang KA menjelang Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 ini dimungkinkan mengalami peningkatan sebagaimana tahun-tahun lalu sehingga dilakukan kesiapan untuk menyambut lonjakan jumlah penumpang. Selain titik rawan bencana, ia mengatakan kewaspadaan juga ditingkatkan pada keberadaan perlintasan sebidang, terutama tidak resmi yang saat ini tercatat 378 titik yang tersebar di sepanjang perlintasan.

Kalau untuk perlintasan resmi, kata dia, sekarang ini tercatat 109 titik yang tersebar di wilayah Daops IV Semarang, namun pengawasan dan pengamanan juga akan ditingkatkan di perlintasan resmi itu. “Dari hasil pengecekan, perlintasan liar itu kebanyakan berupa jalan setapak untuk orang dan kendaraan roda dua. Kami minta masyarakat tidak membuka perlintasan sebidang karena sangat membahayakan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya