SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO--Camat Baki, Joko Indrianto, mengungkapkan adanya seorang warganya asal Desa Bentakan, yang rumahnya roboh total lantaran tertimpa pohon beringin besar.

Ironisnya, menurut dia, sampai saat ini keluarga korban masih mengungsi di rumah tetangga.
Padahal untuk data korban dan kerugian yang dialaminya sudah dilaporkan kepada BPBD. Sebelumnya, Joko menuturkan, BPBD baru memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok dan selimut. “Setahu saya korban masih tinggal di rumah tetangganya,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Merujuk kondisi tersebut, Joko menerangkan, pihaknya sudah mengusulkan bantuan pembangunan kembali rumah korban. Namun realisasinya nanti bagaimana tergantung kebijakan dari BPBD. “Kalau usulan kami ya rumahnya dibangun lagi,” tambahnya.

Semakin cepat bantuan direalisasikan, Joko menilai akan semakin baik. Selain rumah roboh, dia menuturkan, bencana angin kencang beberapa waktu lalu membuat sejumlah rumah warga rusak. “Sebagian besar rusak di bagian atap rumah,” pungkas dia.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo mengumpulkan 12 pejabat pemerintah kecamatan serta puluhan kepala desa, Rabu (20/11/2013).

Mereka dikumpulkan untuk validasi data korban bencana angin kencang yang terjadi periode Maret-November 2013. Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono, saat ditemui solopos.com, seusai acara mengatakan, kegiatan tersebut untuk mengecek ulang rekapitulasi data BPBD.

Tujuannya, dia menjelaskan, supaya seluruh dampak bencana utamanya data korban dan kerugian yang diderita, masuk data hasil rekapitulasi BPBD. “Sebenarnya pendataan kami sudah selesai. Tinggal perlu cek silang kepada pemdes dan kecamatan,” katanya.

Margono menyayangkan, berdasarkan hasil cek silang Rabu pagi, data dari pemdes dan kecamatan belum lengkap. Sehingga, BPBD memberikan waktu dua hari ke depan, supaya pemdes dan kecamatan melengkapi data. “Ada yang belum melaporkan taksiran kerugian,” imbuhnya.

Dia juga tidak menampik adanya dampak bencana yang sama sekali belum dilaporkan. Termasuk informasi yang diperoleh solopos.com, ada warga Desa Kayuapak, Polokarto, yang rumahnya mengalami kerusakan 30 persen tertimpa pohon tumbang, beberapa pekan lalu.

Margono kembali meminta pemdes pro aktif melaporkan dampak bencana di wilayah masing-masing. Pasalnya pendataan tersebut terkait erat dengan kemungkinan adanya bantuan bagi para korban. “Dalam dua hari ke depan kami minta data dari pemdes sudah final,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya