SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Seorang astronot dari program Artemis melihat ke Bulan setelah mendarat dengan kendaraannya. (Antara/HO/NASA)

Solopos.com, SOLO — Kabar terbaru mengenai Bulan adalah mengenai temuan ilmuan bahwa tanah di Bulan bisa digunakan untuk menanam dengan dukungan cahaya dan nutrisi.

Dikutip dari Antara yang melansir Cnet Senin (17/5/2022), ilmuwan Stephen Elardo dari University of Florida, Anna Lisa-Paul dan Robert Ferl menerbitkan karya ilmiah di jurnal Communications Biology.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jurnal ilmiah tersebut mengenai tanah regolit yang berasal dari bulan. Disebutkan tanah regolit ini dibawa ke bumi oleh tiga misi pesawat ulang alik Apollo yang berbeda, puluhan tahun yang lalu.

?Mereka kemudian menggunakan sedikit sampel tanah regolit ini, untuk menanam Arabidopsis thaliana, sejenis sawi hijau.

“Tanah bulan tidak punya nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,” kata Elardo.

Baca juga: Satelit Nano Buatan RI Ini akan Lacak Posisi Kendaraan dan Pejalan Kaki

Memang benih sawi hijau itu bisa tumbuh, tapi, terlihat tidak begitu sehat. Menurut para ilmuwan, tanaman itu stres, tapi, masih bisa tumbuh relatif cepat.

Mereka akhirnya menambahkan air, cahaya dan nutrisi yang dibutuhkan. “Setelah dua hari, sawi hijau mulai bertunas,” kata Anna-Lisa Paul, profesor ilmu holtikultura di University of Florida.

Paul mengatakan baik tanaman yang menggunakan sampel tanah regolit dari bulan maupun yang berada dalam kontrol, terlihat sama sampai hari keenam.

Dalam sepekan, sawi hijau dengan tanah regolit bulan menunjukkan tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.

Baca juga: Harga Rp2 jutaan, Ini Yang Ditawarkan Oppo A16k

“Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan,” kata Paul.

Tanah regolit dari bulan berupa butiran sangat halus, namun, tajam. Menghirup tanah ini bisa merusak paru-paru.

Robert Ferl, yang juga berasal dari University of Florida melihat bercocok tanam di bulan adalah kunci utama untuk tinggal di bulan lebih lama, selain makanan, air dan udara yang bersih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya