SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hutan Tunggangan Wonogiri. (Google)

Solopos.com, WONOGIRI — Hutan Tunggangan di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi perhatian masyarakat.

Hal ini dikarenakan hutan tersebut menjadi lokasi tinggal Mbah Slamet dan keluarga. Menurut keterangan Mbah Slamet, hutan tersebut dahulunya kerap dijadikan lokasi mabuk-mabukkan hingga mesum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, ia kerap menemukan pakaian dalam laki-laki dan perempuan saat awal ia datang ke hutan ini. Tak jarang ia bersitegang dengan orang-orang yang kerap datang ke hutan untuk bermaksiat.

Namun, Hutan Tunggangan Wonogiri yang merupakan hutan lindung dan dikelola Perhutani ini, dimanfaatkan Mbah Slamet sehingga menjadi ladang usaha yang menguntungkannya.

Baca Juga:  Langganan Pejabat, Ini Menu Terfavorit di Tengkleng Mbak Diah Sukoharjo

“Setelah beberapa waktu di sini, saya mencoba menanam tanaman kopi, pisang, kunyit, jahe, dan talas. Belakangan saya menanam porang. Pisang yang yang ditanam lebih dari 500 pohon, sementara jahe dan kunyit bisa sampai puluhan ton kalau dipanen. Porang yang ditanam seluas satu hektare,” kata dia saat ditemui Solopos.com pada Selasa (14/6/2022).

Ia mengaku pernah menjual hasil panen tanamannya puluhan hingga ratusan juta. Meski demikian, tanamannya kerap diganggu monyet-monyet hutan. Hasil panen pun tidak maksimal. Tetapi hal itu tidak menyurutkan dia untuk terus menanam. Baginya, rezeki sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga:  Waduh! Ada Mitos Tes Keperawanan di Candi Sukuh Karanganyar

Memang diketahui, Hutan Tunggangan Wonogiri yang menghubungkan Kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Tirtomoyo dikenal sepi dan memiliki tanjakan ekstrem.

Bahkan, salah satu netizen di laman Google Review, mengimbau untuk tidak lewat daerah ini pada malam hari.

Baca Juga: Begini Awal Mula Satu Keluarga Pilih Hidup di Hutan Wonogiri

“Yang mau lewat sini harap siapkan kondisi mobil dan driver lahir batin. Usahakan jangan lewat pas malam. Belok 180 derajat dan nanjak kemudian ada 30 derajat luar biasa,” ujar netizen bersangkutan.

Baca Juga:  Naik Motor Dilarang Pakai Sandal Jepit, Wajib Pakai Sepatu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya