SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah peneliti dari berbagai negara memprediksi Covid-19 akibat persebaran virus corona merupakan penyakit musiman yang akan hilang setelah cuaca atau musim panas tiba. Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus corona alias SARS-CoV-2.

Prediksi seperti itu pernah dirilis dalam hasil penelitian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dalam hasil penelitian itu dijelaskan suhu tinggi atau memasuki musim kemarau/panas mampu menekan persebaran virus corona penyebab Covid-19.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Tetapi memutus mata rantai persebarannya harus dibarengi dengan pembatasan jarak yang ketat. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam diskusi online pekan lalu.

Ini Resep Dalgona Coffee Ala Kafe Anti Gagal, Yuk Coba!

Menurut BMKG cuaca di musim kemarau atau panas hanya salah satu faktor yang membantu menghentikan persebaran virus corona penyebab Covid-19. Tetapi hasil penelitian terbaru dari Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional Amerika Serikat (NASEM) justru ragu dengan hal tersebut.

Mereka menilai persebaran virus corona penyebab Covid-19 belum tentu berkurang di musim panas. Laporan tersebut dikirim oleh NASEM kepada Gedung Putih.

Dikutip dari laman New York Times, Selasa (14/4/2020), seorang Imunologi di Scripps Research Translational Institute, California, Kristian Andersen, menekankan perilaku manusia menjadi yang paling penting.

Waspada OTG di Solo! Tak Merasa Sakit Tapi Bisa Menularkan Virus Corona

Pengaruh Cuaca

Dia mengatakan pandemi Covid-19 mungkin berkurang karena physical distancing atau langkah pencegahan lainnya.

“Kita mungkin akan melihat pengurangan penyebaran di awal musim panas. Akan tetapi kita harus berhati-hati pengurangan penyebaran virus bisa lebih cepat jika pembatasan jarak dilakukan dengan ketat,” terang Kriastian Andersen.

Sementara itu David Relman yang tengah mempelajari interaksi host-mikroba di Stanford, mengatakan jika seseorang batuk atau bersin cukup dekat dengan orang yang imunitasnya rendah, maka suhu dan kelembaban tidak akan menghentikan penularan virus.

WHO: Penyemprotan Disinfektan ke Jalanan Tindakan Konyol!

Itulah sebabnya pembatasan jarak atau physical distancing sangat penting dilakukan. Seperti dijelaskan Kepala BMKG di atas, suhu dan kelembapan di cuaca panas bakal menekan virus corona jika dibarengi dengan usaha membatasi pergerakan massa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya