SOLOPOS.COM - Situasi Posko pelayanan pendaftaran MyPertamina di SPBU Tunjungan di jalan Sragen-Ngawi, Dusun Kebayanan 1, Toyogo, Kabupaten Sragen, pada Selasa  (30/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Penggunaan aplikasi MyPertamina secara bertahap mulai diterapkan di Kabupaten Sragen, namun belum sepenuhnya diwajibkan. Kendati demikian, belakangan ini muncul masalah saat menerapkan MyPertamina. Masalah itu yakni pelat nomor kendaraan telah didaftarkan oleh orang lain yang buka si pemilik kendaraan.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tunjungan, Sambungmacan, Sragen,  Fatchurrahman. Ia mengatakan sebelum melayani pembelian BBM bersubsidi, operator SPBU harus menginput pelat nomor kendaraan pembeli pada mesin khusus sehingga bisa dilihat jenis BBM apa yang sesuai dengan kendaraan pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namun ada beberapa pembeli yang ingin mengisi Pertalite, tapi di aplikasi tertera didaftarkan untuk BBM jenis solar. Ada juga beberapa pembeli yang belum mendaftar MyPertamina namun pelat nomornya telah didaftarkan duluan oleh orang kali, biasanya itu oknum nakal,” terang Rahman, sapaan akrabnya saat ditemui Solopos.com di SPBU Tunjungan, pada Senin (3/10/2022).

Untuk mencegah hal-hal seperti itu, Rahman mengimbau masyarakat segera mendaftarkan nomor kendaraannya pada aplikasi MyPertamina. SPBU Tunjungan pun juga membuka posko pendaftaran MyPertamina untuk membantu warga yang kesulitan. Menurutnya, posko tersebut selalu ramai didatangi supir-supir yang ingin mendaftar aplikasi MyPertamina.

Baca Juga: Pertamina Uji Coba Batasi Pembelian Pertalite, 120 Liter per Mobil per Hari

“Untuk penerapan MyPertamina sendiri masih dilakukan secara bertahap, menunggu kebijakan pusat. Namun, sebelum melayani pembeli operator SPBU Tunjungan selalu menanyakan apakah sudah punya barcode, ketika sudah maka dipindai,” lanjutnya.

Rahman menambahkan, kendala utama dalam penerapan MyPertamina adalah masyarakat yang belum paham aplikasi tersebut. Sebagian masyarakat masih menganggap hal tersebut merepotkan.

Untuk mengisi BBM punya tidak harus menunjukkan aplikasi MyPertamina secara langsung. Barcode tersebut bisa juga dicetak atau bisa berbentuk foto untuk dipindai petugas SPBU.

Sementara itu Plt. Direktur Perumda Bengkel Terpadu Sragen, Supriyanto, mengatakan bahwa SPBU Nganglon yang mereka kelola sudah menerapkan hal serupa di Tunjungan. Operator SPBU menanyai pembeli sudah mempunyai barcode MyPertamina atau belum.

Baca Juga: Cerita Sopir Truk Empat Kali Daftar MyPertamina Tak Kunjung Dapat Verifikasi

Ketika sudah maka akan dipindai, namun banyak masyarakat yang belum mendaftar. Ia pun mengimbau masyarakat segera mendaftar aplikasi MyPertamina, sebelum akhirnya diterapkan sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya