SOLOPOS.COM - Sriwijaya FC (Ligaindonesia.co.id)

Sriwijaya FC mengikuti tax amnesty untuk mengatasi masalah pajak penghasilan (PPh) pemain yang selama ini belum dibayar.

Solopos.com, PALEMBANG — Manajemen klub sepakbola asal Sumatra Selatan, Sriwijaya Football Club (SFC), bakal mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. Presiden SFC Dodi Reza Alex mengatakan, sejak 2009 tim kesebelasan tersebut sudah patuh membayar pajak, namun bukan pajak penghasilan pemain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namun hanya sebatas pajak yang dibayarkan oleh klub saja. Sementara untuk pajak penghasilan para pemain belum,” katanya di sela-sela acara workshop UMKM yang diadakan Bank Mandiri Regional Sumatra II di Palembang, Jumat (16/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia pada 2011, juga dibebankan pajak bagi masing-masing pemain berupa pajak penghasilan 21 (PPh 21). Dodi mengemukakan pihaknya diminta oleh DJP Sumsel Babel agar setiap pemain SFC membayar PPh 21 atas gaji yang diterima sesuai kontrak masing-masing pemain pada 2011. Namun karena belum begitu jelas peraturannya, maka SFC belum menerapkan hal itu.

“Sejak 2009, manajemen SFC selalu membayar pajak untuk klub sebesar Rp4,8 miliar per tahun. Kami membayar pajak ini dari pemasukan yang diterima dari sejumlah sponsor,” ujarnya.

Terkait PPh 21 yang dibebankan kepada pemain, kata Dodi, semua pemain di SFC enggan mengeluarkan pajak sesuai yang diminta. Selama ini, manajemen SFC memberikan gaji kepada pemain secara utuh sesuai kontrak tanpa ada yang dipotong. Dodi menyebut, pajak yang selama ini dibayar klub pun dibebankan kepada manajemen klub itu sendiri.

Menurut dia, sebagai warga negara yang wajib mematuhi aturan negara maka manajemen SFC saat ini tengah menyiapkan solusi. Adanya kebijakan tax amnesty menjadi pemecahan masalah bagi manajemen dan pemain SFC pada umumnya.

Setelah cukup lama mencari jalan keluar, Dodi telah menjelaskan kepada direksi SFC bahwa pajak memang wajib dibayar dan tidak bisa dihindarkan terus menerus. Pada 2016, pihaknya saat ini sedang menyiapkan strategi, yaitu ada kenaikan gaji khusus untuk membayar pajak.

“Ini sudah kita bicarakan pada semua pemain. Mereka tetap tidak mau kalau gaji dipotong, karenanya mereka meminta agar gaji dinaikkan, dan dari situlah dikhususkan untuk bayar pajak,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya