SOLOPOS.COM - Warga Bangun Sari, Sragen Kulon, Sragen, Wardji, 69, bersama istrinya Asih, 59, berfoto di depan mobil barunya di depan rumahnya, Senin (22/8/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sosok Wardji memang unik. Setelah membeli mobil Daihatsu All New Sigra matik seharga Rp180,4 juta dengan uang pecahan Rp2.000-Rp100.000 sekarung, Sabtu (20/8/2022), belakangan diketahui ternyata ia tak bisa menyetir.

Saat wartawan mendatangi  kediamannya di Kampung Bangunsari RT 002/RW 014, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Senin (22/8/2022) mobil itu terparkir di depan rumah ditutupi tikar bekas, sarung, dan karpet.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wardji yang berpenampilan sangat sederhana mengaku tak bisa mengemudikan mobil namun ingin belajar agar bisa membawa mobil itu. Sejak dibeli pada Sabtu, Wardji mengaku belum pernah menggunakan mobil putih barunya.

Kisah Wardji, warga Sragen yang membeli mobil baru Daihatsu All New Sigra dengan uang beragam pecahan sekarung, memang bukan kisah yang bisa ditemui setiap hari. Keunikan tentang warga yang ditinggal di Kampung Bangunsari RT 002/RW 014, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, tidak cuma itu.

“Saya itu asli Brebes, tetapi tinggal di Kartasura [Sukoharjo] selama 30 tahun. Saya juga pernah melakukan penelitian tentang perhitungan ilmu gaya dari kendaraan teringan di dunia sesuai dengan Instruksi Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1979,” ujar Wardji saat ditemui wartawan, Senin (22/8/2022), di rumah kakaknya yang kini ia tinggalinya itu.

Baca Juga: Dikira Pengemis, Warga Sragen Ini Bawa Uang Sekarung Untuk Beli Mobil

Agar tak dikira berbohong, pria berambut gondrong beruban itu menunjukkan surat percobaan penelitian bidang ilmu gaya yang dimaksud, kepada wartawan. Surat tertanggal 16 Februari 1979 itu ditandatangani Direktur Pengkajian Industri Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , R. Ramelan.

Wardji juga menunjukkan kartu tamu ke BPPT sekaligus menunjukkan bukti sudah pernah ke Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Sebenarnya kami dapat warisan senilai Rp170 juta dan punya uang sendiri senilai Rp5 juta,” sambung Wardji yang mengenakan hem biru kota-kotak dengan sobekan di lengan.

Ilmuwan yang Menyamar

Ia juga mengaku operator mesin sekaligus ilmuwan. Di Sragen, ia mengatakan sedang menyamar menjadi tukang pengumpul barang rongsok, tetapi tidak dijual.

“Nah, saat saya mencari rongsokan itu ada orang yang memberi uang. Saya tidak mau dikasih uang Rp2.000, karena saya bukan pengemis. Kalau memberi itu ya Rp5.000, Rp50.000 atau Rp100.000,” ujarnya.

Baca Juga: Pembeli Mobil Pakai Uang Sekarung di Sragen Mengaku Ilmuwan yang Menyamar

Semula Wardji ingin memberi mobil senilai Rp200 juta, tetapi transaksinya harus lewat bank dan Wardji tidak mau. Akhirnya, Wardji membeli mobil dengan harga di bawah Rp200 juta.

Daripada uang menganggur, menurut hematnya, lebih baik dibelikan barang. Uang itu ia kumpulkan selama dua tahun untuk menambah kekurangan yang sekitar Rp5 juta.

“Ya, saya ke diler itu memang jalan kaki. Saya sudah terbiasa jalan kaki 20 km. Orang jalan itu sehat karena antara otak dan badan seimbang. Kalau ingin cepat ya lari. Uang recehan itu saya simpan di kaleng-kaleng plastik biar tidak dimakan rayap. Soalnya ada uang Rp300.000 yang dimakan rayap,” paparnya didampingi sang istri, Asih.

Dikira Pengemis

Seperti diberitakan sebelumnya, sempat dikira pengemis karena bawa karung,  Wardji, 69, Sabtu (20/8/2022), bikin sales diler mobil Daihatis PT Mandiri Zirang Utama Sragen geleng-geleng kepala. Karung yang dibawa warga yang tinggal di Kampung Bangunsari RT 002/RW 014, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Sragen itu ternyata berisi uang beragam pecahan untuk membeli mobil.

Uniknya lagi, Wardji datang ke diler di jalan Srageng-Ngawi, Pilangsari, Ngrampal, Sragen itu dengan berjalan kaki sejauh sekitar 7 km. Laki-laki itu dengan pakaian lusuh itu ingin membeli mobil All New Sigra 2022 seharga Rp180,4 juta.

Baca Juga: Lansia 70-an Tahun di Sukoharjo jadi Petugas Upacara, Intip Keseruannya

Kisah unik itu diceritakan sales diler PT Mandiri Zirang Utama Sragen, Dezy Ais, 35, saat berbincang dengan wartawan, Senin (22/8/2022). Wanita yang karib disapa Ais itu menyampaikan awalnya Wardji datang pada Jumat (19/8/2022) untuk sekadar tanya-tanya tentang mobil dan harganya.

Oleh petugas keamanan ia pengemis dan sempat dikasih uang tetapi ditolak. Wardji datang ke diler  dengan jalan kaki dari rumahnya.

“Prinsip kami semua tamu dilayani dengan baik. Pelanggan itu datang dan saya temani lihat-lihat mobil. Kemudian minta nomor telepon saya. Setelah itu pulang dan belum memberitahu kalau mau beli mobil,” ujar Ais.

Keeseok harinya, Sabtu, Wardji datang dan tanya-tanya lagi sebelum memutuskan untuk beli mobil. “Jadi nggak disangka karung yang dibawanya itu ternyata berisi uang kertas. Kami menghitungnya dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB,” ujar Ais.

Ais bercerita uang yang dibawa Wardji itu ada pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp50.000, dan Rp100.000. Ia meminta bantuan pegawai administrasi untuk menghitung uang tersebut. Setelah dipastikan jumlahnya sesuai, Wardji akhirnya bisa membawa pulang mobil baru All New Sigra warna putih matik seharga Rp180,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya