SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Boyolali, Mulyati, 50, mewadahi minyak goreng curah kemasan satu kilogram di lapaknya, Selasa (28/6/2022). Ia berpendapat penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah lebih ribet dibandingkan KTP. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pembelian minyak goreng curah di Boyolali, Jawa Tengah belum menggunakan aplikasi PeduliLindungi per Selasa (28/6/2022).

Pedagang minyak goreng curah mengaku masih kulakan memakai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Para pedagang di Pasar Boyolali menyebut kebijakan pembelian minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi lebih ribet dibandingkan memakai KTP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pedagang, Mulyati, 50, mengungkapkan kebijakan tersebut tidak masalah jika pembelinya adalah anak muda yang melek teknologi. Namun, menjadi masalah apabila pembelinya adalah pedagang lanjut usia.

“Sekarang kan masih pakai fotokopi KTP, lebih efisien pakai KTP. Tapi kalau jujur, ditanya ya enakan dulu. Beli tidak pakai apa-apa. Soalnya, fotokopi KTP juga pakai biaya. Itu mengurangi keuntungan pembelian,” jelas dia saat berbincang dengan Solopos.com di lapaknya, Selasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Harga minyak goreng curah di lapaknya, Rp16.000 per kilogram. Harga tersebut, lanjut Mulyati, lebih murah dibanding harga jual sebelumnya mencapai Rp19.000 per kilogram.

Baca Juga : Beli Minyak Goreng Via PeduliLindungi, Ikappi: Menyusahkan Masyarakat

Untuk harga kulakan, ia mendapatkan harga Rp14.500 per kilogram. Ia juga mengatakan stok minyak goreng curah di lapaknya aman.

“Sekarang ini pembeli lebih memilih minyak goreng curah karena harganya lebih murah. Untuk minyak goreng kemasan di tempat saya harganya Rp23.000 per liter. Kan jauh dibanding harga minyak goreng curah,” kata dia.

Pedagang lain di Pasar Boyolali Kota, Rini, 47, mengaku sudah tahu tentang kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng curah. Akan tetapi, ia mengaku masih menggunakan fotokopi KTP untuk kulakan dari distributor.

“Lumayan ribet ya kalau pakai aplikasi PeduliLindungi. Sudah terlanjur nyaman pakai KTP. Sebenarnya penggunaannya enggak susah banget, tinggal [buka] aplikasi terus di-scan. Tapi kadang login aplikasi kan lama. Takut antre juga kalau login-nya lama,” ungkap dia.

Baca Juga : Polisi Gerebek Produksi Minyak Goreng Kemasan Ilegal di Tangerang

Saat disinggung mengenai harga minyak goreng curah di lapaknya, Rini menjual minyak goreng curah Rp16.000 per kilogram. Ia mengaku kulakan dengan harga Rp14.500 per kilogram. Rini menjual minyak goreng kemasan Rp25.000 per liter.

Lebih lanjut, ia berharap kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi ditinjau ulang. “Semisal bisa pakai KTP kenapa enggak KTP saja? Kan pedagang juga sudah terbiasa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya