SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, KARANGANYAR - Camat Jaten, Karanganyar, Dwi Saptohaji, menyatakan tak ada transmisi lokal Desa Ngringo. Meski diketahui ada belasan warga di wilayah tersebut yang tepapar Covid-19.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 orang dinyatakan terpapar Covid-19. Namun camat yang akrab disapa Aji itu menyebut kasus di wilayah tersebut terjadi karena aktivitas masing-masing orang itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: DPRD Jateng Temukan Banyak Masalah saat Uji Coba PPDB Online

“Tidak ada keterkaitan antara kasus satu keluarga itu dengan keluarga lain di Ngringo. Ada yang dapat dari tempat kerja. Jadi kasus di Ngringo Karanganyar bukan transmisi lokal,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/6/2021).

Belasan orang yang terpapar Covid-19 itu menjalani isolasi mandiri. Selain itu, ada dua orang yang meninggal dunia. Mereka adalah pasangan suami istri.

"Betul dua warga Ngringo, Pak S dan Ibu T meninggal. Ya sudah lanjut usia. Pak S meninggal di rumah, langsung dimakamkan. Dia gerah sepuh. Selang beberapa hari, Ibu T sakit. Karena sudah tua dibawa ke rumah sakit. Di sana [rumah sakit] dilakukan tes swab. Hasilnya positif,” ujar Aji.

Aji menyampaikan dirinya tidak mengetahui kondisi S meninggal dalam kondisi terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak karena tidak dilakukan tes swab PCR saat meninggal. Di sisi lain, T meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.

“Nah, orang Jawa kan biasa kalau sakit minta kerokan. Dia [T] minta asisten rumah tangga [ART] untuk mengerok. Tidak tahunya T ini positif Covid-19. Yasudah ART-nya ini juga dilacak dan mengikuti tes swab. Hasilnya negatif, tetapi kami minta menjalani isolasi mandiri,” jelas dia.

Pernyataan itu sekaligus membantah pemberitaan perihal klaster tukang pijat yang muncul di kompleks perumahan tersebut.

Baca Juga: 10 Guru di Wates Kulonprogo Terpapar Covid-19, Sekolah Disterilisasi

“[ART] itu tidak menularkan ke orang lain. Dia ini tinggal berjarak tiga gang dari rumah pasangan yang meninggal. Dia kerja bersih-bersih rumah, masak. Nah bisa mengerok. Jadi dia bukan tukang pijat keliling dari rumah ke rumah,” ungkap dia.

Di sisi lain, akibat belasan warga positif Covid-19 itu, dua gang kompleks perumahan di Ngringo lockdown. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Ngringo, Widodo. Dia juga menyebut Satgas Jogo Tonggo sudah memastikan warga yang menjalani isoman mendapatkan logistik sesuai kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya