SOLOPOS.COM - Polisi dibantu warga memasang garis polisi mengelilingi sumur yang ambles di Dukuh/Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Rabu (17/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Belasan sumur di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, ambles. Fenomena alam ini terbilang unik karena baru kali pertama terjadi di sana.

Hal itu pun menarik perhatian tim ahli geologi UPN Veteran Yogyakarta untuk melakukan penelitian. Berdasarkan pengecekan dan penelitian sementara menggunakan peralatan geolistrik, fenomena sumur ambles itu disebut tidak berkaitan dengan gempa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Dugaan sementara kemungkinan tidak berkaitan (dengan gempa bumi). Tetapi patahan bumi itu kan bercabang-cabang, berbahaya atau tidak itu tiap tempat berbeda tapi kalau disini kemungkinan lebih karena daya dukung tanah tidak baik," jelas Dekan Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta, Sutarto, pada wartawan di Desa Jungkare, Rabu (23/2/2021), seperti dilansir Detik.com.

Baca juga: Terungkap! Ini Pasien Pertama Pijat Mak Erot

Dia menambahkan hampir semua wilayah di Pulau Jawa dilalui sesar gempa bumi. Tetapi dia menegaskan sumur ambles di Klaten itu tidak berkaitan dengan aktivitas sesar gempa.

"Sesar itu ada yang sangat aktif, ada yang tidak, tergantung kedalaman dan dimensinya. Tapi dugaan sementara di sini tidak berkaitan dengan itu (aktivitas sesar)," papar Sutarto.

Sutarto menambahkan, fenomena amblesnya sumur itu tidak semuanya berbahaya. Tetapi warga diminta berhati-hati.

"Terutama yang di dekat sumur ya berhati-hati lah. Apalagi melihat sumur sudah growong (ambrol) atau tidak," pinta Sutarto.

Baca juga: 12 Sumur di Karanganom Klaten Ambles, Inikah Penyebabnya?

Pengukuran Geolistrik

Tim geologi dari UPN Veteran Yogyakarta itu menggunakan pengukuran geolistrik untuk mengetahui kondisi di bawah tanah. Ketua Pusat Studi Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, timnya datang untuk membuktikan dugaan soal endapan tanah yang kehilangan daya dukung.

"Airnya meningkat sampai empat meter dari muka air tanah, yang dulunya kering meningkat sampai empat meter. Di tempat itu yang kehilangan daya dukung sehingga ambrol," jelas Eko.

Baca juga: Punya Payudara Jumbo Ukuran 34 H, Wanita Ini Malah Sengsara

Eko menyebut tanah di bawah ambrol karena kehilangan daya dukung. Hal tersebut menyebabkan tanah di permukaan ikut kehilangan daya dukung dan terus turun.

"Tanah di kanan kiri juga turun masuk dan meluas. Sebenarnya hipotesis awal seperti itu dan saya yakin tidak salah, karena debit air tanah, biasanya kedalaman sumur delapan meter di musim hujan ini menjadi empat meter, lapisan delapan jadi empat meter di situlah (tanah) rontok," lanjut Eko.

Itulah sebabnya warga Desa Jungkare, Karanganom, Klaten, di sekitar sumur ambles diminta berhati-hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya