SOLOPOS.COM - Salah satu santri mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tarbiyatul Mutathowi’in, Kabupaten Madiun, Jumat (11/11/2022). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Belasan santri dari berbagai daerah di Madiun Raya dilatih desain multimedia. Pelatihan ini diberikan supaya para santri juga bisa mengikuti perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Belasan santri tersebut mengikuti pelatihan desain multimedia itu di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tarbiyatul Mutathowi’in, Ngujur, Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BLKK Tarbiyatul Mutathowi’in, Hayyik Ali Muntaha Mansur, mengatakan peserta pelatihan ini sebanyak 16 santri dari Madiun, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi. Pelatihan ini berlangsung selama 24 hari, mulai Jumat (4/11/2022) hingga Kamis (1/12/2022).

Hayyik menuturkan selama proses pelatihan, seluruh peserta dilatih untuk mampu mengedit video, mixing, mengkomposisikan gambar bergerak, pengambilan video, perekaman suara, dan penerbitan musik dalam area kerja video editing.

Bukan hanya itu, mereka juga dibekali cara berkomunikasi dengan klien, menyusun rencana kerja, dan stratgei memasrkan produk digital.

Baca Juga: Cerita Pemilik Pabrik di Madiun Tagih Janji Jokowi Beli 1.000 Unit Alsintan

“Dengan serangkaian materi dan proses pelatihan yang terstandar seperti itu, para peserta diharapkan akan tumbuh berkembang di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berlari sangat cepat. Baik sebagai pekerja, maupun sebagai wirausahawan. Saat ini kemampuan di bidang multimedia sangat-sangat dibutuhkan,” terang Hayyik, Jumat (11/11/2022).

Program pelatihan  ini berlangsung atas dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI). Sebagai informasi, program pengembangan BLK Komunitas merupakan terobosan di era Presiden Joko Widodo dalam peningkatan kompetensi Sumberdaya Manusia (SDM) Indonesia.

“Untuk BLKK Tarbiyatul Mutathowi’in sendiri baru berdiri 2021 kemarin. Dan bantuan program pelatihan yang pertama baru bisa dieksekusi akhir tahun ini,” jelas Hayyik.

Meski belum sepenuhnya lengkap, fasilitas dan peralatan yang disediakan lebih dari cukup untuk pembekalan yang sifatnya mendasar. Fasilitas yang disediakan yakni ada ruang teori, ruang praktik, dan ruang pendukung lainnya.

Baca Juga: Terlambat Ditangani, Warga di Tulungagung Meninggal karena Leptospirosis

Sedangkan peralatan yang disediakan ada komputer, laptop server, kamera, kamera video, TV LED, dan lainnya. Dia berharap sedikit demi sedikit peralatan di bidang multimedia akan semakin lengkap.

“Selain menunggu dukungan peralatan baru dari pemerintah, kami juga akan upayakan melengkapi semampunya. Apalagi mulai sekarang, kami sudah diwanti-wanti ke depan BLK ini dituntut harus dapat mandiri. Baik secara program maupun pendanaan,” jelas Hayyik.

Ziaul Latief, salah satu peserta, mengaku bersyukur bisa menjadi salah satu peserta pelatihan. Pasalnya, kemampuan dasar desain yang selama ini telah dimiliki menjadi lebih berkembang. Dia menjadi mengenal dan mampu mengoperasikan aplikasi-aplikasi pendesainan, dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit.

“Ya bersyukur karena dapat fasilitas-fasilitas peralatan, seragam, juga konsumsi. Tapi yang lebih penting materi-materi dan praktik. Jadi lebih terasah dengan mencoba-coba membuat produk video,” ungkap Latief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya