SOLOPOS.COM - Anak-anak Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mencari sinyal internet di tepi jalan kampung, Rabu (12/8/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, WONOGIRI—Belanja kuota Internet mayoritas masyarakat Wonogiri meningkat. Ini karena adanya kebijakan WFH dan belajar daring.

Dilaksanakannya kerja dari rumah atau work from home (WFH) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring akibat dampak pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kenaikan belanja kuota Internet ini dibarengi dengan meningkatnya belanja di sektor lain. Seperti belanja komoditas barang kesehatan, bahan makanan, listrik, dan lainnya.

Hal ini berdasar analisis hasil survei sosial ekonomi dampak Covid-19 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, 1-15 Juli lalu. Analisis survei berjudul, Profil Masyarakat Kabupaten Wonogiri di Era New Normal itu dipublikasikan, Kamis (13/8) lalu.

Tak Perlu Antre Lama Berdesakan, Pendaftaran Bantuan Modal UMKM Wonogiri Kelar Dalam Semenit

Kasi Statistik Sosial BPS Wonogiri, Nur Isa Prawoto, kepada Solopos.com, Minggu (16/8/2020), menyampaikan metodologi survei terkait belanja Internet. Yakni menggunakan metodologi rancangan probability sampling dengan jumlah responden lebih dari 1.000 orang tersebar di seluruh wilayah Wonogiri.

Mereka merupakan warga berdomisili di Wonogiri. Pemilihan responden melalui metode purposive dengan memanfaatkan penyebarluasan informasi menggunakan media sosial. BPS mengirim pranala atau link kepada responden, lalu responden mengisi kuesioner daring (jaringan Internet) secara mandiri.

“Hasil survei dengan metode ini menghasilkan data yang menggambarkan atau mewakili kondisi masyarakat Wonogri secara umum,” kata dia saat dihubungi.

Berbaju Adat Timor Tengah Selatan, Jokowi Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-75

Analisis Survei

Data analisis survei yang diperoleh Solopos.com, Minggu, sebanyak 65,58 responden mengaku pengeluaran untuk belanja pulsa/paket data Internet naik. Sementara, sebanyak 27,88 persen sama saja seperti saat kondisi normal, dan 6,54 persen mengaku turun.

Hal ini diperkuat dengan data pengeluaran untuk belanja pulsa/paket data Internet berdasar kelompok pendapatan. Responden yang memiliki pendapatan rendah, yakni kurang dari Rp1,8 juta dan yang lebih dari Rp7,2 juta semua mayoritas mengaku belanja pulsa/paket data Internet mereka naik.

Dear Menteri Nadiem! Ini Curhatan Siswa dan Orang Tua di Madiun Selama PJJ Online

Contohnya, sebanyak 61,50 persen responden dengan penghasilan kurang dari Rp1,8 juta mengaku belanja pulsa/paket data Internet naik. Kemudian 27,43 persen sama saja, dan 11,06 persen turun.

Sedangkan, sebanyak 70,49 persen responden berpendapatan Rp1,8 juta-Rp3 juta mengaku belanja pulsa/paket data Internet naik, 27,87 persen sama saja, dan 1,64 persen turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya