SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan. (roomeetimes.com)

Solopos.com, JAKARTA — Aksi bejat dilakukan seorang guru les privat Bahasa Inggris berinisial FM. Pria berusia 29 tahun ini melakukan pencabulan kepada belasan anak laki-laki di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi pencabulan anak dilakukan pelaku berlangsung sejak Desember 2020 hingga November 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah menerangkan, ada 14 anak yang teridentifikasi sebagai korban. Rata-rata berusia 7 tahun sampai 11 tahun. “Ada 14 anak yang terdata telah dicabuli,” kata dia saat konferensi pers, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Ngeri! Begal di Sukabumi Beraksi Bawa Gergaji Besar

Salah satu korban menceritakan pencabulan yang dialami kepada penyidik. Ia mengaku bertemu pertama kali dengan pelaku di sebuah warnet game online. Kemudian, diajak ke rumah pelaku di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Kebetulan, kata Azis antara korban dengan pelaku memiliki kesamaan hobi. Sehingga memudahkan dalam hal menjalin komunikasi. “Pelaku dan korban mempunyai hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi,” terang dia.

Saat itu, Azis menejelaskan korban iming-iming dengan sebuah voucer game. Asalkan, mau menuruti permintaannya. Azis menyebut, permintaannya itu seperti menonton video porno sesama jenis atau melakukan tindakan asusila. “Tindakan pelaku sangat keji,” terang dia.

Baca juga: Cabul! Guru SD Gerayangi Murid Pakai Iming-Iming Cokelat

Akibat perbuatannya pelaku dipersangkakan melanggar Pasal 76 huruf E Juncto Pasal 82 UU Nomor 25 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. “Ancaman pidana maksimal 15 tahun,” terang dia.

Kepada penyidik, pelaku mengaku memiliki pengalaman pahit. Ia juga disebut pernah menjadi korban kekerasan seksual. “Kemudian kecanduan dan lampiaskan ke anak-anak kecil di sekitarnya,” ujar dia.

Terkait hal ini, Azis mengatakan, ia bakal menggadeng instansi guna memulihka psikologis para korban-korban FM. Tak dipungkiri, peristiwa ini sangat berdampak pada psikologis korban. “Kami akan melakukan tindakan apa saja untuk rehab para korban,” tandas dia dikutip dari Liputan6.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya