SOLOPOS.COM - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). (Solopos/JIBI/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA – Beberapa calon emiten mengantre untuk bisa IPO seperti Jhonlin, Axioo, hingga Moratelindo dalam waktu dekat.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan 37 emiten baru di semester II/2022 ini yang datang dari berbagai macam sektor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lalu, emiten mana yang kira-kira menarik untuk dicermati? Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan, beberapa calon emiten telah membukukan pertumbuhan kinerja yang fantastis seperti PT Hillcon Tbk.

(HILL), PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS), PT Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI), PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO), dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR).

Pandhu melanjutkan, emiten-emiten tersebut belum lama ini memperoleh kontrak yang nilainya signifikan, sehingga mendongkrak pertumbuhan kinerjanya dalam satu hingga dua tahun terakhir.

Baca Juga: Tanpa Ampun! SWI Blokir 1.120 Platform Investasi Bodong

“Hal ini menjadi bekal positif emiten diatas untuk meyakinkan para investor, karena masih berada dalam fase pertumbuhan yang tinggi,” kata Pandhu kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).

Dia melanjutkan, tambahan modal dari IPO akan memudahkan langkah para emiten tersebut dalam melakukan ekspansi di masa mendatang, karena memiliki akses pendanaan yang lebih murah.

Sementara secara sektoral, Pandhu melihat calon-calon emiten yang berasal dari sektor energi saat ini masih memiliki peluang pertumbuhan yang cukup positif.

Hal ini mengingat harga komoditas energy saat ini masih cukup tinggi, sehingga akan mendongkrak kinerjanya.

Baca Juga: Ditunjuk Erick Thohir Jadi Dirut PT Inti, Ini Profil Edi Witjara

“Saham sektor konsumer juga cukup menarik untuk dicermati, mengingat pada kondisi yang berpotensi mengalami kontraksi ekonomi seperti saat ini, mereka akan cenderung dapat bertahan lebih baik dibanding sektor lain,” tutur dia.

Meski demikian, Pandhu menyarankan investor perlu lebih mendalami kinerja dan prospek dari masing-masing emiten daripada outlook sektoral, karena setiap perusahaan memiliki peluang dan ancaman yang unik.

Sementara itu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memaparkan sektor dan saham pilihannya di semester II/2022 di tengah ketidakpastian di tahun ini.

Melalui acara Media Day: Juni Mirae Asset Sekuritas secara virtual pada Selasa (12/7/2022), Mirae memilih sektor dan saham-saham yang masih menarik pada sisa tahun 2022 untuk menghadapi perlambatan ekonomi global akibat kenaikan inflasi serta kenaikan suku bunga global.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memaparkan empat sektor pilihan Mirae Sekuritas di paruh kedua tahun ini yaitu sektor konsumen primer atau consumer non-cyclicals sector, sektor pertambangan batu bara, dan juga sektor industrial.

Pilihan pertama yang jatuh pada sektor consumer non-cyclicals, Hariyanto menjelaskan bahwa Indonesia adalah satu dari dua negara pengekspor komoditas yang diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas di awal tahun 2022.

Sekarang dengan mulai stabil atau adanya tren penurunan harga komoditas termasuk komoditas pertanian, dipercaya akan menguntungkan emiten-emiten consumer non-cyclicals di semester II/2022.

“Di awal tahun waktu Rusia-Ukraina perang harga agriculture naik gila-gilaan dan semenjak Juni trennya turun. Ini tentu bagus bagi consumer non-cyclical,” kata Hariyanto dalam acara Mirae Day, Selasa (12/7/2022).

Dia menjelaskan bahwa dengan menurunnya harga komoditas pertanian akan membuat biaya produksi emiten terkait juga menurun.

Baca Juga: BRI Buka Program Magang Kampus Merdeka, Begini Cara Daftarnya

Sebelumnya saat terjadi kenaikan harga komoditas, membuat harga jual produk yang dihasilkan emiten lebih tinggi.

Ditambah dengan biaya produksi yang lebih rendah ke depannya, Hariyanto berpendapat hal tersebut akan menambah earning per share emiten sektor consumer non-cyclical.



Selain itu jika melihat sektor yang diborong asing sepanjang tahun 2022, sektor consumer non-cyclical menjadi satu-satunya sektor yang selalu diborong investor asing dari bulan ke bulan.

“Dengan pertumbuhan laba bersih yang nanti akan lebih bagus dan didukung oleh foreign inflow tentu ini sektor yang akan outperform di semester II ini,” katanya.

Sektor pilihan selanjutnya adalah sektor pertambangan batu bara. Pemilihan sektor tersebut berkaitan dengan proyeksi Mirae terhadap harga batu bara di sisa tahun yang masih tinggi dengan prediksi berada di level US$300 per ton.

Baca Juga: Batal Beli Twitter, Elon Musk Santai akan Dituntut

Masih tingginya harga batu bara hingga akhir tahun dipercaya akan meningkatkan kinerja emiten-emiten terkait. Ditambah lagi ungkapnya saat ini emiten pertambangan batu bara saat ini dipergangkann dengan P/E satu digit lebih rendah.

Berikutnya, sektor pilihan Mirae adalah sektor keuangan dengan menyarankan untuk diakumulasi di kuartal IV/2022 dengan ekspektasi kenaikan industri pinjaman tumbuh menjadi 10,2 persen di akhir tahun 2022.

Sementara untuk kuartal III/2022 tidak disarankan untuk masuk dalam sektor keuangan. Sektor terakhir adalah industri terutama dengan emiten yang berhubungan dengan supply chain dari bisnis pertambangan batu bara.

Berdasarkan pilihan keempat sektor tersebut, Mirae merekomendasikan saham ITMG, ADRO, PTBA, UNTR, SMDR, INDF, ICBP, dan UNVR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya