SOLOPOS.COM - Pesawat Beha/dailymail.co.uk

Solopos.com, DUXFORD -- Sebuah pesawat hybrid yang lebih senyap dari Hoover sedang dalam proses produksi oleh rumah produksi Faradair, yang berbasis di Duxford, Inggris. Uniknya pesawat ini juga menggunakan model 3 sayap alias triplane yang dulu digunakan pesawat tempur di Perang Dunia I.

Mengutip dailymail.co.uk, Selasa (23/3/2021), Faradair membangun Beha sebagai pesawat yang mengandalkan perjalanan udara ramah lingkungan. Beha digadang-gadang bisa bergabung di penerbangan komersial pada tahun 2026. Pesawat ini punya desain futuristik dengan 18 tempat duduk dengan menggabungkan kombinasi motor listrik dan bahan bakar nabati.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Motor listrik akan mengatur lepas landas dan pendaratan yang akan membantu mengurangi polusi suara. Hal ini selaras dengan usaha perusahaan untuk menyediakan pesawat yang mampu menciptakan perjalanan nol karbon.

Baca Juga : Bukan Antonov An 124-100 Yang Terbesar, Karena Pesawat Inilah Rajanya

Beha dapat mencatatkan kebisingan hanya sekitar 70 desibel (dB) saat lepas landas dan mendarat. Angka itu setara dengan tingkat kebisingan yang dihasilkan  penyedot debu rumah tangga. Sementara sebagai perbandingan mesin jet konvesional dapat mencapai angka 140 dB.

Mesin biofuel juga akan mengambil alih saat jelajah dan menggerakkan turbogenerator. Mesin tersebut juga akan membantu mengisi ulang motor listrik, dengan bantuan panel surya.

Bahan bakar penerbangan berkelanjutan diproduksi dan jadi bahan bakar baku Beha yang sangat mirip kandungan kimianya dengan bahan bakar jet fosil tradisional. Biofuel ini diklaim mampu mengurangi emisi karbon dibandingkan dengan bahan bakar jet tradisional.

Ramah Lingkungan

Beberapa bahan baku yang digunakan adalah minyak goreng dan limbah minyak non-kelapa sawit dari hewan atau tumbuhan; limbah padat dari rumah tangga seperti kemasan, kertas, tekstil, dan sisa makanan yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah atau insinerasi.

Sumber potensial lainnya termasuk limbah kehutanan, seperti limbah kayu, dan tanaman energi, termasuk tanaman dan alga yang cepat tumbuh. Beha akan menjadi pesawat pertama yang diproduksi sejak 1920-an yang memiliki desain kotak bersayap tiga.

Pesawat Beha/dailymail.co.uk
Pesawat Beha/dailymail.co.uk

Beha didukung oleh mesin bio-diesel 1.600 HP yang akan bekerja bersama baterai untuk terbang dengan kecepatan hingga 230 mph atau setara 370 km/jam. Perusahaan rintisan Faradair mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pesawat paling ramah lingkungan di dunia.

Baca Juga : Morgan, Mobil Genre Klasik Asal Inggris Kini Hadir Untuk Konsumen Indonesia

Lepas landas dan pendaratan Beha akan dikendalikan oleh motor listrik sementara mesin mengambil alih sebagai sumber tenaga utama selama fase jelajah penerbangan. Perusahaan telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan Swansea University untuk menyempurnakan desain 'sayap tiga lapis' yang unik yang dimaksudkan untuk memaksimalkan daya angkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya