SOLOPOS.COM - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. (Instagram @erinagudono)

Solopos.com, SOLO-Presiden Joko Widodo akan melaksanakan ngunduh mantu saat pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono, begini urutannya. Pasangan Kaesang dan Erina Gudono akan melakukan ijab kabul pada 10 Desember 2022.

Setelah acara akad nikah dan resepsi di Yogyakarta selesai akan dilanjutkan dengan ngunduh mantu di Solo pada 11 Desember 2022.  “Kami dari Asmoro Decoration mendapat mandat untuk acara ngunduh mantu di Loji Gandrung [Solo]. Upacara adat dipusatkan di Loji Gandrung. Sedangkan di Mangkunegaran itu sifatnya hanya pesta, pesta menerima tamu dan pesta makan gitu, tidak ada upacara adat,” beber Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco Da Gama, dalam jumpa pers seperti dikutip dari kanal Youtube Berita Surakarta pada Senin (5/12/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya tema yang diusung dalam pernikahan Kaesang-Erina Gudono adalah Mataram Islam. Selanjutnya pemilik Asmoro Decoration, Ranu Asmoro, menjelaskan mengapa memilih tema tersebut.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono Usung Konsep Mataram Islam

“Tema yang sudah diapprove adalah Mataram Islam. Kenapa Mataram Islam? Karena Mataram Islam merupakan cikal bakal Keraton Kasunan Surakarta dan Yogyakarta,” tuturnya.

Sebelum menjelaskan urutan prosesi ngunduh mantu dalam pernikahan Kaesang-Erina Gudono, Pandji menjelaskan konsep Mataram Islam akan hadir dalam dekor. “Untuk acara di kediaman dan di Pura MN kita sudah menyiapkan konsep, tapi untuk resepsi masih ada alternatif dari inhousenya istana [Pura Mangkunegaran]. Kalo untuk Mataram Islam kami bikin satu visual mrajak sewu diambil dari konsep berdirinya kerajaan Mataram Islam, punden yang  di bawahnya itu dikaver dari daun jati yang kita imajinasikan daun dari alas Bonoloyo,” ujarnya.

Baca Juga: Kenali Manfaat Pingitan Jelang Pernikahan Seperti Dilakoni Erina Gudono

Sedangkan untuk hiasan cengkir gadhing juga memiliki filosofi tersendiri yaitu kencenging pikir. “Itu sebuah filosofi kencenging pikir bahwa ini sebuah kegiatan yang memang diolaksanakan dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.

Sementara hiasan mrajak sewu bambu dan lombok itu sebagai indetifikasi sebuah hajatan. “Dimana kita memohon kepada alam agar mendukung semua kegiatan ini. Ornamen ini kita letakkan di Loji Gandrung,
melengkapi dekorasi belakang yang terdiri dari gebyok Solo Jogja,” tuturnya.

Untuk acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang-Erina Gudono di Loji Gandrung, juga ada panggung berbentuk seperti huruf L. “Kita juga membuat sebuah panggung level spt huruf L dimana pengantin dan orang tua berjalan menuju kereta kencana. Dua kereta kencana stand by di dalam Loji Gandrung, lainnya menunggu. Sedangkan untuk kembar mayang, tuwuhan itu enggak boleh ada di Pura Mangkunegaran. Di Mangkunegaran tidak boleh ada ornamen-ornamen adat,” tuturnya.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Siapkan 10 Undangan ke Pernikahan untuk Warganet

Lebih lanjut Pandji memaparkan urutan prosesi ngunduh mantu pernikahan Kaesang-Erina Gudono yang dimulai dari pasrah pinampi.  “Prosesi ngunduh mantu itu dimulai dari pasrah pinampi, ini kan nguduh setelah ijab. Setelah pasrah pinampi itu ada upacara sungkeman,” bebernya.

Setelah sungkeman, biasanya ada foto keluarga sebagai makna bahawa dua keluarga sudah resmi menyatu. Setelah sungkeman ada upacara tumplak punjen.

“Tumplak punjen itu sebagai rasa syukur orang tua sudah puna menikahkan anaknya yang terakhir. Tumplak itu menuangkan apa ya kayak rasa syukur gitu,” bebernya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya