SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja lewat TikTok. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Berdasarkan hasil studi TikTok bertajuk Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts yang berisi ragam tren konten dan tren perilaku pengguna TikTok, diketahui sebanyak 67 persen pengguna berbelanja lebih banyak selama Ramadan. Simak ulasannya di info teknologi kali ini.

Sebagaimana dikutip dari Antara pada Rabu (1/2/2023), studi TikTok kali ini juga menilik ragam gaya dan faktor pendorong berbelanja pengguna TikTok dalam upayanya mendapatkan value for money, di mana 51 persen responden menyatakan bahwa diskon menjadi pendorong untuk berbelanja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian, tren perilaku belanja pengguna TikTok berikutnya adalah tertarik pada paket spesial atau bundling.  Produk bundling atau paket spesial Ramadan membuat responden dua kali lebih cenderung melakukan pembelian.

Tren perilaku belanja pengguna TikTok berikutnya menunjukkan sebanyak 97 persen responden menyatakan bahwa TikTok masih menjadi pilihan mereka untuk mencari inspirasi produk atau jasa.  Menurut perusahaan konsultasi berbasis data dan insight, Kantar, masyarakat menjadi lebih kritis dalam berbelanja. Terlebih, tren saat ini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak yakni bisa belanja secara offline dan online.

“Belum lagi kegiatan mudik dan bepergian turut mempengaruhi titik konsumsi masyarakat, sehingga tidak lagi hanya terpusat di kota-kota besar. Selain itu, adanya kenaikan harga juga membuat konsumen menjadi lebih cermat dalam mengatur pengeluaran,” kata Senior Marketing Manager Kantar Worldpanel Division Corina Fajriyani.

Melihat fenomena tren perilaku belanja  tersebut, Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini mengatakan pemasar kini kian ditantang untuk menjadi lebih jeli dalam memanfaatkan momen Ramadhan guna menyajikan konten promosi yang relevan, informatif, serta menghibur demi memenangkan hati para calon konsumen.

“Melalui ekosistem TikTok yang holistik, brand dapat melakukan strategi pemasaran berbasis konten yang menyeluruh, mulai dari meningkatkan awareness hingga menyediakan titik pembelian,” kata Sitaresti.

“Tentunya, ini semua perlu dibalut dengan pendekatan Shoppertainment yang mengutamakan konten hiburan dan kreatif, untuk nantinya mendorong konversi atau pembelian produk,” lanjut dia.

Dia mengatakan konten yang bersifat storytelling, autentik, menyajikan tren atau rekomendasi, dan tidak memaksa pembelian menjadi faktor penentu dalam mendorong pengguna TikTok untuk belanja. Tentunya, menurut dia, hal tersebut juga perlu dilengkapi dengan informasi yang jelas serta konversi yang mudah diakses.

Selain konten video, pemasar juga dapat memanfaatkan TikTok LIVE. Masih menurut studi yang sama, 54 persen responden berniat menonton TikTok LIVE selama Bulan Puasa hingga Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya