SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung terlihat menikmati suasana Malioboro, Sabtu (13/11/2021). (Harian Jogja/Jumali)

Solopos.com, JOGJA — Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) tidak mau berkomentar banyak soal rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro. Rencana relokasi itu dijadwalkan berlangsung pada awal tahun depan sebagai bagian dari penataan kawasan sumbu filosofi DIY.

“Itu kebijakan pemerintah dan kita tidak ikut campur. Kami tidak mau berkomentar banyak,” kata Koordinator PPMAY, Karyanto Purbohusodo, Kamis (2/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karyanto mengungkapkan pihaknya juga tidak mengetahui rencana relokasi PKL Malioboro itu. Pasalnya, sejak didengungkan beberapa waktu lalu pengusaha menilai rencana itu hanya sebatas wacana. Meski bakal terdampak secara langsung, namun pengusaha pertokoan enggan mengomentari kebijakan itu.

Baca Juga: Kukuh Gusur PKL Demi Jadikan Malioboro bak Orchard Road Singapura

“Makanya kalau dimintai tanggapan soal relokasi mereka yang infonya 1 Januari 2022 akan direlokasi ke tempat baru kami masih belum berkomentar, itu biar bagian pemerintah dan kami tidak ikut campur,” ujarnya.

Tekad Pemerintah Provinsi DIY untuk merelokasi PKL di Malioboro sudah bulat meski pedagang menolak. Mereka ingin mengubah kawasan yang jadi pusat wisata di Kota Jogja itu menjadi mirip Orchard Road di Singapura.

Selain menyiapkan relokasi dan penataan pedagang kaki lima (PKL), Pemda DIY mulai mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung.

Rencana relokasi PKL Malioboro ternyata sudah lama direncanakan. Hal itu terungkap saat wartawan mewawancarai Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Kan mereka juga harus tahu, sebenarnya tempat jualan [lokasi PKL saat ini] itu milik toko. Bukan milik pemerintah daerah. Kan, pemerintah daerah itu trotoarnya kan, sudah untuk jalur lambat. Masak ya enggak dikembalikan,” kata Sultan di kepatihan, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: PKL Malioboro Tolak Relokasi, Pemprov DIY: Untuk Kebaikan Pedagang

Sultan juga memastikan lokasi baru untuk para pedagang tetap ada di kawasan Malioboro. “Kalau [eks bioskop] Indra kan sekarang bangunannya sudah selesai. Lha ya [dalam waktu dekat pembangunannya], kan kita ingin membangun kerja sama dengan UNESCO terkait sumbu filosofinya. Kami beri ruang dan kami tata [pedagang], dan kami kan juga harus bangun Indra [eks bioskop Indra] tahap kedua di sebelah utara,” lanjut Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya