SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter menyuntikkan vaksin. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan belum mengeluarkan emergency use authorization atau izin penggunaan darurat vaksin. Meski demikian, Kementerian Kesehatan telah menggelar persiapan simulasi uji coba vaksin dan mengatur alur vaksinasi Covid-19 di fasilitas kesehatan.

Bahkan beberapa waktu lalu telah digariskan pula rencana pemberian vaksin virus corona pada pertengahan November. Meskipun akhirnya prediksi sesuai alur vaksinasi Covid-19 yang telah diatur itu mundur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rumah di 2 Negara, Terima Tamu di Indonesia, Makan di Malaysia

Dalam alur versi Kemenkes itu, sebelum melakukan vaksinasi Covid-19, tenaga kesehatan yang bertugas diarahkan untuk menggunakan APD level II serta apron. Sementara itu. bagi masyarakat harus menerapkan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman antar peserta.

Dalam tahapan vaksinasi, nantinya peserta akan diskrining terlebih dahulu untuk mengetahui apakah yang bersangkutan memiliki penyakit komorbid atau tidak. Tahap disebut sebagai anamnase. Jika peserta vaksinasi terindikasi memiliki penyakit penyerta (komorbid) maka akan diarahkan ke ruang pemeriksaan umum, lalu diberikan surat rujukan untuk selanjutnya dirujuk ke RS.

Efek Samping

Sementara itu, bagi peserta yang sehat, dapat menerima vaksinasi tahap pertama. Seusai penyuntikan vaksin, peserta tidak langsung pulang, melainkan harus menunggu selama 30 menit guna melihat apakah ada efek samping atau tidak.

Seraya menunggu, nantinya petugas Puskesmas akan memberikan sosialisasi protokol kesehatan serta penerapan pola hidup bersih dan sehat di seluruh tatanan kehidupan. Jika vaksinasi tahap pertama selesai, nanti peserta akan diimunisasi lagi dua pekan kemudian dengan alur vaksinasi Covid-19 sesuai ketentuan itu.

Inilah Situs-Situs Streaming Legal Subtitle Indonesia Anime Jepang

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M Budi Hidayat mengatakan simulasi yang digelar di Puskesmas Abiansemal 1, Kabupaten Badung, Bali ini merupakan bagian dari kesiapan Indonesia untuk melakukan vaksinasi massal apabila sewaktu-waktu vaksin definitif Covid-19 telah ditemukan.

"Kita nunggu (uji coba), saat ini kita siapkan dulu SOP, SDM dan logistik yang diperlukan untuk menyatakan kita siap melakukan vaksinasi massal,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya