SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona pemicu Covid-19. (Antara-Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Kapolres AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengaku telah mendengar rencana para seniman dan pekerja seni Sragen yang bermaksud demo turun ke jalan. Orang pertama di jajaran Polres Sragen meminta masyarakat sadar untuk tidak menggelar hajatan agar hajatan tak menjadi klaster baru Covid-19.

“Kami sampaikan pemberitahuan kepada para seniman bahwa yang diutamakan itu bukan masalah perut tetapi masalah keselamatan manusia. Beberapa waktu lalu sudah ada pertemuan dengan bupati, bahwa persoalan hajatan ini bukan keinginan kami tetapi [instruksi] dari atas yang disesuaikan dengan wilayah. Jadi jangan sampai muncul klaster baru di hajatan warga. Selama ini warga yang menggelar hajatan itu tidak mampu melakukan social distancing atau menahan tidak adanya orang joget-joget saat ada hiburannya,” jelas Kapolres saat ditemui wartawan, Selasa (22/9/2020) siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Wow! Gelombang Ledakan Cygnus Supernova 36 Kali Besar Bulan

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum para seniman demo turun ke jalan, Kapolres Sragen mengajak mereka mengembalikan persoalan hajatan tersebut kepada masyarakat. Dia bertanya apakah masyarakat berani menjamin ada social distancing atau jaga jarak selama hajatan berlangsung? Kecuali apabila hajatan itu dilakukan dengan drive thru.

“Kami meminta kesadaran masyarakat. Bukannya kami membatasi hajatan tetapi sama-sama peduli terhadap kesehatan karena tidak tahu orang tanpa gejala dengan orang yang sehat. Saya harapkan tetap patuhi protokol kesehatan, minimal wajib pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak,” katanya.

Langgar Perbup

Daripada seniman demo, Kapolres Sragen melontarkan solusi yang bisa diambil berupa kedewasaan masyarakat untuk menaati aturan pemerintah. Dia menyebut Perbup No. 54/2020 sudah mengatur sampai sanksi denda.

Ulang Tahun, RM BTS Sumbangkan Rp1,2 M untuk Museum Seni Nasional

Dia mengatakan Polres, TNI, dan Pemkab sudah masif melakukan operasi yustisi untuk penegakan protokol kesehatan sampai ke tingkat desa.

Dia melihat tingkat kedisiplinan masyarakat untuk pakai masker saja masih kurang. Kapolres menyampaikan ketika bertemu orang yang baru dikenal pakai masker tetapi bertemu orang yang dikenal ternyata masker bisa dilepas.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya