SOLOPOS.COM - Minyak Kelapa (www.natures-health-foods.com)

Solopos.com, SOLO-Sejak dulu minyak kelapa mentah asal Indonesia dikenal sebagai terbaik di dunia, bagaimana proses pembuatannya secara tradisional? Minyak mentah ini akan diproses kembali menjadi berbagai produk turunan seperti minyak goreng, margarin, deterjen hingga bahan bakar bio diesel.

Daging buah kelapa atau yang biasa dikenal sebagai kopra merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa mentah (crude coconut o/CCO). CCO asal Indonesia menjadi andalan bagi pabrik pengolahan kopra di luar negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses pembuatan minyak kelapa mentah dari kopra secara tradisional sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu dengan cara yang sangat sederhana. Hingga kini, masih banyak petani kopra mengolah daging kelapa secara tradisional, yaitu dengan menjemur kopra di bawah paparan matahari dan menggunakan teknik pengasapan. Sistem pengeringan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi kualitas kopra yang dihasilkan.

Jika diamati, ada dua jenis kopra yang dijual di pasaran, yaitu kopra putih dan kopra cokelat. Kopra yang diolah menggunakan mesin pengering akan menghasilkan kopra putih, sedangkan kopra yang dijemur dan diasapi akan menghasilkan kopra berwarna kecokelatan. Kualitas kopra ditentukan dari kadar air yang terkandung pada buahnya, kopra yang layak jual memiliki kadar air sekiar 6 sampai 7 persen saja. Kadar air yang melebihi 7 persen biasanya akan membuat kopra mudah berjamur.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Minyak Kelapa, Mudah dan Murah!

Cara pembuatan minyak kelapa mentah dengan metode penjemuran tradisional ini sudah dilakukan masyarakat sejak dulu. Anda tidak membutuhkan peralatan khusus untuk mengolah kopra secara tradisional. Kopra yang telah dipanen hanya perlu dijemur di bawah sinar matahari langsung selama 5 sampai 7 hari. Namun, kualitas kopra yang dihasilkan dari metode penjemuran ini cenderung tidak stabil.

Karena dilakukan ala kadarnya, terkadang petani tak bisa memperoleh kadar air yang diinginkan. Kopra yang masih mengandung air di atas 7 persen mudah berjamur dan menjadi sarang bakteri. Selain dijemur di bawah matahari langsung, petani kopra juga kerap menjemur kopra dengan bantuan tudung plastik.

Metode ini membuat panas bertahan lama pada kopra yang dijemur, sehingga prosesnya akan lebih cepat dan lebih kering. Selain menggunakan tudung plastik, masyarakat juga kerap melakukan pengasapan. Cara pengeringan dengan metode pengasapan biasanya membutuhkan waktu tiga hari. Daging kelapa yang sudah dipilih akan dimasukkan dalam tungku pengasapan yang dibakar menggunakan sabut atau tempurung kelapa sebagai bahan bakarnya.

Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Minyak Goreng Sawit dan Kelapa

Metode penjemuran seperti yang dijelaskan di atas tadi masih diminati karena mudah dan murah. Anda tidak perlu membeli alat khusus untuk melakukan penjemuran kopra. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menjemur daging kelapa adalah mengupas buah kelapa dan membelahnya menjadi dua bagian.

Pisahkan sabut dari batok kelapa yang telah dibelah. Sabut kelapa masih bisa digunakan sebagai bahan bakar pada proses pengasapan. Nah, setelah kelapa terbelah dua dan sudah dibuang airnya, selanjutnya Anda hanya perlu meletakkan buah kelapa tersebut di halaman rumah. Umumnya, petani memiliki halaman beralas semen untuk menjemur kopra.

Proses penjemuran ini memakan waktu berhari-hari sampai kopra benar-benar kering. Namun, bukan berarti kopra yang diletakkan di halaman dapat dibiarkan begitu saja. Proses penjemuran ini hanya boleh dilakukan selama 7 sampai 8 jam per hari. Karena, jika kopra yang dijemur dibiarkan sampai malam, udara dan embun akan kembali masuk ke daging buah yang menyebabkan kopra basah dan berjamur.

Baca Juga: Ada Joki Minyak Goreng Curah di Klaten, Ternyata Ini Tarifnya

Jika dirasa sudah benar-benar kering, langkah berikutnya adalah mengupas daging dari tempurung kelapa. Daging yang sudah terlepas kemudian dipotong menjadi bagian yang lebih kecil untuk dijemur ulang.

Penjemuran tahap ke dua ini biasaya memakan waktu 2 sampai 5 hari, tergantung dari cuaca. Proses ini baru selesai ketika daging kelapa yang dijemur mulai berwarna cokelat kehitaman dan mengeluarkan minyak.

Mengutip laman sarimas.com pada Jumat (25/3/2022), pabrik pengolahan kopra umumnya memiliki sejumlah tahapan untuk menghasilkan minyak kelapa mentah, antara lain:

1. Mesin Press

Mesin ini digunakan untuk mengolah kopra yang sudah dikeringkan dengan oven. Caranya, kopra yang sudah benar-benar kering akan dicacah menggunakan mesin khusus hingga menghasilkan parutan kasar. Kopra yang sudah dicacah kemudian ditekan menggunakan mesin press sampai mengeluarkan minyak.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah Langka, Polres Karanganyar: Tindak Tegas Penimbun

Proses ini terkadang masih menyisakan ampas. Nah, ampas yang tersisa itu masih mengandung minyak dan dapat dipanaskan kembali menggunakan oven. Setelah kering, ampas tersebut masih bisa dipress hingga keluar minyaknya.

Minyak yang terkumpul kemudian diendapkan untuk disaring. Minyak yang telah disaring juga masih harus diolah kembali dengan cara sebagai berikut:

– Menambah senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk menetralisir dan menghilangkan asam lemak bebas.
– Menambah bahan penyerap warna, arang aktif atau bentonit untuk menghasilkan minyak yang jernih.
– Mengalirkan uap air panas ke dalam minyak untuk menghilangkan aroma tengik akibat senyawa yang tertinggal pada minyak.
– Mengemas minyak ke dalam kaleng atau botol untuk diberi label dan siap diedarkan.

2. Ekstraksi Pelarut

Cara ini juga kerap digunakan oleh pabrik pengolah minyak kopra. Cairan pelarut yang digunakan merupakan cairan bertitik didih rendah yang mudah menguap, sehingga tidak akan menimbulkan interaksi kimia dengan minyak kelapa. Residu pada cairan pelarut ini pun tidak mengandung racun.

Baca Juga: Ramuan Alami Minyak Kelapa Atasi Bibir Kering

Namun, menggunakan ekstraksi pelarut terbilang mahal. Jika Anda ingin menggunakan cara ini, berikut tahapannya:



– Kopra yang sudah kering kemudian dicacah sampai menghasilkan parutan kasar.
– Kopra yang sudah dicacah tersebut kemudian diletakkan pada ruang ekstraksi bersama cairan pelarut yang diletakkan di ruang penguapan.
– Cairan pelarut kemudian dipanaskan sampai menhasilkan uap. Uap dari pelarut ini akan naik ke ruang kondensasi untuk dicairkan.
– Uap pelarut yang cair akan dialirkan ke ruang ekstraksi untuk meluruhkan lemak pada kopra yang sudah dicacah tadi.
– Minyak yang diekstaksi menggunakan pelarut akan dialirkan kembali ke ruang penguapan. Di ruang ini, sisa cairan pelarut akan diuapkan sehingga terpisah dari minyak.

Proses ini akan dilakukan berulang kali sampai cairan pelarut benar-benar hilang dari miyak. Indikatornya adalah saat minyak telah netral, jernih dan tidak berbau.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya