SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan. (Youtube-Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat di Jawa dan Bali hingga 25 Juli 2021. Namun bukannya disebut PPKM Darurat melainkan PPKM dengan tingkatan sesuai indikator dan disebut level hingga keempat sebagaimana diuraikan Luhut Pandjaitan.

Pemerintah berencana membuka pembatasan bila tren kasus Covid-19 melandai. Dalam beberapa hari ke depan, istilah PPKM Darurat juga telah diganti menjadi PPKM level 4 di wilayah Jawa Bali. Tak jelas maksud pemerintah menyebut level itu dengan angka arab dan bukannya numeralia tingkatan sebagaimana mestinya bahasa Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang masih Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan terkait bagaimana cara pemerintah menentukan level dari pembatasan daerah tersebut. Dia memerinci sejumlah indikator, termasuk respons sistem kesehatan.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan, 150 Orang Tewas Akibat Penembakan di AS

Ekspedisi Mudik 2024

“Terkait beberapa pertanyaan bagaiman pemerintah menentukan level 1 hingga level 4 adalah dengan menggunakan indikator pertama laju transmisi, respons sistem kesehatan, serta kondisi psiko-sosiologis masyarakat. Jadi, kondisi sosiologis masyarakat menjadi sangat penting,” ungkap Luhut Pandjaitan yang tidak konsisten menerapkan kelaziman pengunaan angka dan bilangan bahasa Indonesia dalam konferensi pers, Rabu (21/7/2021) malam.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengaku bersama menteri kesehatan baru saja melangsungkan rapat dengan para gubernur, pangdam dan kapolda untuk melihat perkembangan penanganan dari data terbaru. Dari data tersebut, jelasnya, tampak perbaikan penanganan Covid-19.

BOR Jadi Indikasi

Hal itu, antara lain terindikasi oleh perbaikan angka tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR). “Tadi kami baru rapat jam 17.00 dengan para gubernur, pangdam, kapolda, menteri kesehatan dan lain-lainnya. Data yang dilaporkan para gubernur dan kita juga, menunjukkan perbaikan, misalnya BOR yang sudah semakin turun,” ungkapnya.

Dari data itu, jelas dia, beberapa daerah juga mengalami penurunan level pembatasan atau semakin membaik kondisinya dibandingkan sebelumnya. Namun, dia mengingatkan agar daerah tidak terburu-buru untuk terus menurunkan status tersebut.

Baca Juga: Dipakai Luas di Indonesia, Vaksin Sinovac Tak Dipercaya di Singapura

“Sebenarnya beberapa kabupaten yang masuk malah langsung ke level 2, tapi kita tidak ingin buru-buru. Biarlah lima hari ke depan ini saya pikir lebih tenang sehingga lebih lebih baik keadaannya,” jelas dia.

Menko Luhut juga mengatakan sejumlah daerah dengan status pembatasan Covid-19 level 4 sudah mulai membaik. Kendati begitu, dia juga mengingatkan agar daerah tersebut tetap berhati-hati.

“Namun kita juga ingin hati-hati sehingga nanti yang baru mulai baik in, jangan jadi memburuk. Jadi mohon kesabaran kita semua karena kita berperang terhadap varian Delta yang betul-betul sangat ganas ini,” ungkapnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya