SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus . (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Klaster persebaran Covid-19 di lingkungan pabrik kembali terjadi di wilayah Jaten, Karanganyar. Setelah pabrik sepatu di wilayah yang sama, kini giliran pabrik garmen.

Tak tanggung-tanggung, jumlah karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster ini mencapai 150 orang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pabrik sepatu sebelumnya yakni 113 karyawan positif corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Gugus Tugas Desa Jaten, Harga Satata, menceritakan awal mula kasus Covid-19 di perusahaan garmen tersebut. Kasus muncul dari salah satu karyawan yang lama tidak bekerja. Perusahaan mencari tahu kondisi karyawan tersebut dan mendapatkan fakta karyawan itu positif Covid-19.

Baca Juga: Giliran Pabrik Garmen Jaten Karanganyar Jadi Klaster Covid-19, 150 Karyawan Terkonfirmasi Positif

“Satu karyawan diduga terpapar Covid-19 dari keluarganya awal Juni. Lalu perusahaan melakukan tes swab antigen terhadap 1.400 karyawan perusahaan tersebut,” katanya mengenai awal mula munculnya klaster pabrik garmen di Jaten.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, tes swab antigen dilakukan pada Sabtu (26/6/2021). Hasilnya 96 karyawan terkonfirmasi positif Covid-19. Lalu pada Senin (28/6/2021), perusahaan kembali melakukan tes swab antigen. Hasilnya 54 orang karyawan terkonfirmasi positif Covid-19.

Seratusan Karyawan Positif Covid-19 dari Luar Daerah

Sehingga total karyawan positif Covid-19 mencapai 150 orang. Harga menuturkan 150 karyawan positif Covid-19 itu berasal dari sejumlah wilayah di luar Kabupaten Karanganyar, seperti Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, Boyolali, dan lain-lain.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, BPBD Karanganyar Banjir Permintaan Semprot Disinfektan

Akibat munculnya klaster ini, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Karanganyar menutup sementara pabrik garmen di Desa/Kecamatan Jaten itu per Rabu (30/6/2021). Tim selanjutnya melakukan supervisi ke perusahaan pada Rabu mengenai penerapan protokol kesehatan.

Koordinator Lapangan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, menuturkan penutupan sementara pabrik dilakukan sampai pabrik garmen yang menjadi klaster persebaran Covid-19 tersebut bisa memenuhi standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Hasil [supervisi] perusahaan belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan. Mereka belum menyediakan tempat cuci tangan. Thermogun hanya tiga unit padahal karyawan ada 1.000-an. Lalu hand sanitizer juga belum ada. Untuk sementara kami minta perusahaan ditutup sementara,” kata Yopi saat dihubungi Solopos.com, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Cerita Anggota Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Karanganyar, Kehabisan Peti hingga Ambulans

Pemenuhan Standar Protokol Kesehatan Pabrik

Yopi juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar untuk penyemprotan disinfektan atau fogging ke seluruh bagian pabrik garmen yang menjadi klaster persebaran Covid-19 di Jaten itu. Menurut Yopi, tim akan kembali ke perusahaan tersebut pada Jumat (2/7/2021).

Kedatangan tim nanti untuk memastikan perusahaan ekspor itu sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan di perusahaan padat karya. Yopi menjelaskan pabrik garmen yang menjadi klaster persebaran Covid-19 di Jaten, Karanganyar, itu bisa membuka kembali pabrik pada pekan depan.

“Tetapi dengan catatan sudah dipersiapkan semua yang kurang tadi. Polisi menambahkan agar perusahaan menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk karyawan yang sakit. Kami juga kasihan kalau tidak segera operasi. Mereka ini kan menerima pesanan ekspor. Perusahaan bisa rugi kalau terlalu lama tutup,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya