SOLOPOS.COM - Wabup Dedy Endriyatno terbaring di ranjang ruang nomor 9 bangsal Wijaya Kusuma RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, sesuai mengalami kecelakaan, Senin (19/6/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, menjadi korban kecelakaan.

Solopos.com, SRAGEN — Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan raya Sukowati, Sragen Kulon, Sragen, tepatnya di depan Rumah Dinas (Rumdin) Wabup Sragen pada Minggu (18/6/2017) pukul 18.55 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peristiwa nahas itu setelah Dedy menghadiri buka puasa bersama anak yatim dan Lembaga Amil Zakat Kesejahteraan Ummat (Lasku) di Pendapa Rumdin Wabup. Seusai berbuka puasa, Dedy hendak ke masjid untuk Salat Isya. Dedy lalu meminjam motor Honda Scoopy milik petugas keamanan (satpam) Rumdin Wabup Sragen.

“Saya berboncengan dengan Lukman, [anak ketiga Dedy yang berusia 10 tahun]. Saya berhenti di pinggir jalan karena dari arah timur lalu lintas masih jalan. Saat lampu merah pada traffic light di depan DKK [Dinas Kesehatan Kabupaten], saya menyeberang ke utara. Tahu-tahu dari arah timur ada motor menyelonong dan menabrak saya. Kami semua terjatuh. Lukman tidak apa-apa dan penabraknya juga tidak apa-apa. Sementara saya sudah tidak sadar,” kisahnya.

Kebetulan di halaman Rumdin masih ada mobil ambulans Lasku yang sebelumnya digunakan mengangkut makanan untuk berbuka puasa. Mobil ambulans itu langsung digunakan untuk mengevakuasi Dedy dan melarikannya ke RSUD Sragen.

Dedy baru sadar saat sudah di Ruang Isolasi Unit Gawat Darurat RSUD Sragen. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati juga berada di ruang itu untuk menjenguknya, termasuk pemuda yang menabrak Dedy yang datang untuk meminta maaf.

Pemuda yang tidak diketahui identitasnya itu mengendarai motor Honda GL Pro. Dia berasal dari Desa Toyogo, Sambungmacan, Sragen. Dedy sudah memaafkannya kendati sudah membuat kedua tulang jari tangan kanannya patah.

Pantauan Solopos.com, Senin (19/6/2017), Dedy masih dirawat di bangsal Wijaya Kusuma di lantai III RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Para pegawai negeri sipil (PNS) dengan pakaian dinas harian (PDH) datang silih berganti menjenguknya. Mereka berasal dari pejabat eselon III, IV, sampai anggota staf.

Dedy menyambut dengan senyuman rombongan PNS yang dipimpin Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Sriyono. Dedy mengenakan baju warna hijau bermotif batik.

Retna Susanti, istrinya, yang mengenakan pakaian dan hijab berwarna merah magenta mendampinginya saat berbincang dengan para PNS. Retna pula yang membukakan selimut Dedy saat ingin menunjukkan kondisi tangan kanan yang terbalut perban.

“Ini terjadi fraktur [patah tulang] di dua jari saya, yakni kelingking dan jari manis, hampir sampai di pergelangan tangan. Bagian tangan dekat siku juga retak. Alhamdulillah sudah dioperasi semalam mulai pukul 22.00 WIB sampai 24.00 WIB. Kalau lecet-lecet kaki biasa saja,” ujar Dedy saat bercerita dengan para PNS itu, Senin siang.

Dedy sudah mendapat firasat sebelumnya atas musibah itu. Pada Kamis (15/6/2017) malam, Dedy bermimpi pinjam motor orang dan merusakannya. Dia berada pada pilihan membelikan baru atau memperbaikinya.

“Ternyata mimpi itu terjawab dengan kejadian ini. Saya sering de javu. Dulu malamnya mimpi pakde dari Magelang datang, ternyata pagi harinya pakde benar-benar datang. Tetapi kalau mimpi jelek, paginya perbanyak istigfar,” ujarnya sembari berkelakar.

Petugas satpam yang meminjamkan motor kepada Dedy pun ikut merasa bersalah. Biasanya setiap keluar rumah, petugas satpam itu yang bertugas menyeberangkan Dedy. Tetapi pada Minggu malam itu, petugas satpam itu disibukkan dengan mengatur parkir mobil ambulans.

Di simpang tiga DKK yang berdekatan dengan Rumdin Wabup itu sering ada pengendara menerjang rampu lampu merah. Beberapa kali mobil dinas dari DKK Sragen itu keluar langsung dihantam motor dari arah timur.

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polres Sragen Iptu Sudarmaji menyampaikan kasus kecelakaan yang melibatkan Wabup Dedy Endriyatno itu berakhir damai. Sudarmaji yang mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menyatakan tidak akan membuat berita acara atas musibah kecelakaan itu karena kedua pihak sudah bersepakat untuk damai dan tidak memperpanjang kasus itu.

“Atas dasar itulah, kami tidak mencatat identitas penabraknya itu dan motornya,” ujarnya atas seizin Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dwi Erna Rustanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya