SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Video rekaman gadis yang menjajal atraksi standing viral di media sosial. Video itu memperlihatkan aksi seorang gadis yang menjajal atraksi standing sambil memboncengkan seorang temannya. Nahas, atraksinya gagal karena membuat temannya jatuh terjungkal.

Sejumlah warganet berspekulasi gadis yang jatuh terjungkal itu meninggal dunia. Sebab, di dalam video tersebut dia tampak lemas dan tidak bergerak sama sekali. Namun, kabar tersebut dibantah oleh Polsek Pule, Trenggalek, Jawa Timur.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Atraksi tersebut ternyata dilakukan dua gadis asal Pule, Trenggalek, Jawa Timur. Adapun gadis yang jatuh terjungkal itu tidak meninggal dunia, tetapi kondisinya kritis.

Ekspedisi Mudik 2024

“Video dengan durasi enam detik yang menunjukan aksi dua remaja putri yang sedang jumping dengan menggunakan sepeda motor dari yang dibonceng terjatuh dengan kepala duluan sempat viral dibeberapa hari ini melaui medsos dengan kabar yang terjatuh itu meninggal itu hoaks,” demikian penjelasan Polsek Pule, Trenggalek, seperti diunggah pemilik akun Facebook Bejo Junior Akdp, Selasa (20/11/2018).

Berdasarkan hasil penyelidikan tim Polsek Pule, kejadian nahas tersebut terjadi di halaman SMP N 3 Puyung, Pule, Trenggalek. Beruntung, gadis yang jatuh terjungkal itu dalam keadaan sehat dan masih bisa belajar.

“Terkait viralnya video tersebut bahwa korban meninggal dunia adalah hoaks atau tidak benar. Untuk waktu kejadian hari Jumat tanggal 16 November 2018 pukul 15.00 WIB. TKP halaman SMP N 3 Pule,” demikian pernyataan Andik Setiawan, anggota unit Reskrim Polsek Pule Polres Trenggalek.

Kebenaran informasi yang tersebar di media sosial tersebut hoaks, dikuatkan dengan klarifikasi dari pihak sekolah SMP N 3 Puyung melalui salah satu guru yang berdinas di sana. Dia menyebut kondisi muridnya yang jatuh terjungkal sudah membaik.

“Tidak meninggal seperti kabar yang beredar di medsos, musibah terjatuh dari motor memang ada dengan kejadian kecil yang tidak menimbulkan korban jiwa. Setiap musibah tidak salah bila mengatakan innalilahi wainna ilaihi roji’uun tetapi berlebihan bila dikatakan korban meninggal,” kata guru SMP 3 puyung yang diteruskan Bripka Andik Setiawan dari Polsek Pule Polres Trenggalek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya