SOLOPOS.COM - UIN Surakarta. Foto diambil Sabtu (27/8/2022). (Solopos.com/Tiara Surya Madani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kasus dugaan penganiayaan yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri atau UIN Raden Mas Said Surakarta pada awal pekan ini memicu beragam reaksi dari kalangan mahasiswa.

Terlebih, muncul aksi dari ratusan warga sebagai imbas dari kasus dugaan penganiayaan di lingkungan kampus tersebut. Ratusan warga nekat mendatangi kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pada Kamis (25/8/2022). Mereka hendak mencari pelaku penganiayaan terhadap salah satu rekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait peristiwa tersebut, Solopos.com sempat berbincang dengan sejumlah mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Begini tanggapan mereka.

Mahasiswa semester tujuh UIN Raden Mas Said Surakarta, Siska, mengatakan mendengar kabar ratusan warga mendatangi kampus UIN Surakarta untuk mencari pelaku kekerasan pada Kamis malam itu dari rekannya. “Dia bilang kampus lagi ada rame-rame. Malam habis magrib,” kata Siska.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut cerita yang ia ketahui dan beredar di kalangan mahasiswa, peristiwa tersebut bermula dari seorang mahasiswi diduga mengalami pelecehan. Pelaku pelecehan tersebut salah satu rekan warga yang datang ke Kampus UIN Surakarta.

Baca Juga : Cari Pelaku Penganiayaan, Ratusan Warga Geruduk UIN Raden Mas Said Surakarta

Kemudian, terduga pelaku pelecehan seksual tersebut dihukum dengan meminum air wc. Orang yang menghukum itu anggota dari salah satu organisasi di kampus tersebut.

Terduga pelaku pelecehan seksual diduga melapor kepada rekan-rekannya. Hingga akhirnya ratusan warga datang ke kampus. “Tidak tahu teman-temannya atau siapa. Tiba-tiba ada massa datang ke kampus buat mencari pelaku,” tuturnya.

Namun, dia tidak mengetahui siapa korban pelecehan tersebut. Apakah yang bersangkutan merupakan mahasiswa di kampus tersebut atau tergabung dalam organisasi tertentu.

Dia menyayangkan aksi tersebut terjadi di kampus UIN Surakarta. Siska berharap pihak berwajib mengusut tuntas kasus tersebut,  termasuk kabar kasus dugaan penganiayaan itu bermula dari aksi pelecehan terhadap seorang mahasiswi.

Hal senada disampaikan mahasiswi semester tiga, Khoirunnisa. Dia mengetahui warga menggeruduk gedung Rektorat untuk mencari pelaku kekerasan dari grup WhatsApp kelas dan Instagram.

Baca Juga : Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Dugaan Penganiayaan di UIN Surakarta

Terkait hal tersebut, ia berharap kasus tersebut dapat segera diselesaikan. Dia menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di dalam lingkungan kampus. “Semoga terduga pelaku dapat menyerahkan diri lalu menjelaskan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi dan minta maaf. Diselesaikan secara baik-baik,” ujarnya.

Ia berharap kawasan kampus tetap aman dan nyaman. “Jika betul terjadi kekerasan, setidaknya diadili seadil-adilnya,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya