SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Kisah misteri soal KKN di Desa Penari ramai diperbincangkan. Kebenaran kisah misteri itu membuat netizen penasaran. Apalagi lokasi desa tersebut tidak disebutkan secara jelas. Kisah misteri tentang KKN di Desa Penari awalnya diceritakan pemilik akun Twitter @SimpleM81378523.

Dalam kicauan yang dikutip Solopos.com, Sabtu (31/8/2019), ada enam mahasiswa yang menggelar kuliah kerja nyata (KKN) di suatu kota di Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2005/2006 di suatu perguruan tinggi. Enam mahasiswa itu bernama Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton, dan Bima.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kisah misteri dimulai sejak kali pertama Nur menginjakkan kaki di desa tersebut. Dia mendengar suara gamelan di hutan, melihat penari, hingga diikuti makhluk halus. Berbagai hal mistis terus terjadi sampai akhirnya tabir kegelapan di kampung itu mulai terbongkar setelah dua dari mahasiswa itu hilang dan ada yang meregang nyawa.

Kisah misteri tentang KKN di Desa Penari itu pun terus menjadi buah bibir sampai netizen menduga lokasinya di Banyuwangi, Jawa Timur. Dikutip dari Detik, Sabtu (31/8/2019), ada dua wilayah di Banyuwangi yang mirip dengan kisah misteri itu, yakni Desa Kemiren, Kecamatan Glagah dan Desa Bayu, Kecamatan Songgon.

Di Kecamatan Songgon terdapat danau yang berada di sekitar hutan kaki Gunung Raung. Tepatnya di Kawasan KRPH Perhutani Banyuwangi Barat atau di Dusun Sambungrejo. Danau itu terletak di sekitar petilasan Prabu Tawang Alun yang dikeramatkan. Namun, hutan Dadapan yang disebutkan dalam cerita horor itu tidak ditemukan. Bahkan, kisah misteri soal penari juga asing di wilayah tersebut.

Camat Songgon, Kunto, menjelaskan wilayah pemerintahannya memang menyimpan banyak kisah misteri. “Selama ini memang wilayah itu banyak yang bercerita mistis. Tapi, memang relatif ya karena masing-masing punya hak sendiri untuk menilai kemistisan sesuatu,” terang Kunto.

Sementara Kades Bayu, Sugito, menjelaskan, Telaga Rowo Bayu merupakan tempat sakral bagi masyarakat Banyuwangi di zaman penjajahan. Dia yakin wilayah tersebut tidak pernah dijadikan tempat KKN dari kampus di luar Banyuwangi.

“Di sini tidak pernah ada orang KKN dari luar kota. Apalagi sampai ada yang meninggal dunia seperti itu,” terangnya.

Kisah misteri soal KKN di Desa Penari itu membuat Sugito dan warga desanya resah. Sugito pun berkeliling desa untuk memastikan bahwa desanya bukanlah lokasi atau latar belakang kisah misteri yang viral di media sosial itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya