SOLOPOS.COM - Screenshot Rekaman Aparat Bubarkan Demo Ibu-Ibu di Rembang 27 November 2014 (Youtube/aanwijaya)

Solopos.com, REMBANG – Aksi massa menolak pendirian pabrik semen di Rembang berakhir kisruh. Bentrok aparat dan ibu-ibu petani di Rembang berujung aksi kekerasan oleh aparat. Sebuah video amatir merekam detik-detik pemukulan yang dilakukan seorang polisi.

Video pembubaran aksi massa di kawasan Pabrik PT Semen Indonesia di Rembang beredar di Youtube. Diunggah akun Aan Wijaya, video berdurasi 5 menit 17 detik itu merekam bentrok yang terjadi antar ibu-ibu dan aparat keamanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“TOLAK PABRIK SEMEN ” warga di hajar polisi rembang” demikian ditulis Aan dalam video berjudul 27 November 2014, Kamis (27/11/2014). (Lihat: https://www.youtube.com/watch?v=C9NIfaPmgC0)

Dalam video itu, terlihat bagaimana polisi memaksa peserta aksi untuk membubarkan diri. Tenda-tenda yang didirikan warga yang menolak lantas dirobohkan. Aparat juga mencopoti seluruh atribut aksi.

Kejadian mencengangkan terekam pada menit 3 detik 40. Terlihat seorang polisi memukul seorang ibu saat terlibat saling tarik atribut demo. Oknum aparat itu terlihat kesal terhadap perempuan itu karena ngeyel mempertahankan atribut berupa bambu yang dibawanya.

Sesaat setelah itu, terdengar protes gerombolan massa tersebut. “Mosok ngono.. [masak seperti itu], kabeh dirusak, ora nduwe isin [semua dirusak, tidak punya malu],” gerutu salah seorang ibu.

Dalam video juga terlihat poster besar bertuliskan “Tarik Mundur Alat Berat”. Terlihat aparat berseragam Polri dan TNI berbaur membubarkan aksi. Bagian akhir video itu menunjukkan seorang ibu menerobos barisan polisi untuk mengambil bambunya kembali. Namun upaya ini dicegah dan ibu tersebut diusir dengan cara didorong.

Video ini menyebar di berabagai jejaring sosial. Artis Melanie Subono juga terlihat mengomentari kejadian ini. “Mana para brengsek dan malaikat? Gw pengen ksh #tinju gw u/ keadilan d rembang. Ada yg spakat? tonton nih,” kicau Melanie dalam @melaniesubono, Minggu (30/11/2014).

Putri Gus Dur, Alissa Wahid juga berkomentar sinis. Dia menyebut aksi represi itu tak pantas dilakukan. “Aparat penegak hukum di Indonesia juga perlu sadar, makin banyak warga yg paham rakyat sipil tdk selayaknya dihadapi scr militer,” katanya.

“Pak @jokowi_do2 semestinya segera berikan perintah hentikan represi militeristik pd rakyat. Itu rakyat sipil, bukan tentara. Rembang,” lanjut @AlissaWahid.

Dilansir laman Gusdurian.net, Alissa Wahid juga mendesak PT Semen Indonesia untuk menghentikan kegiatan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, hingga ada keputusan hukum tetap atas gugatan warga di Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya