Solopos.com, SOLO-Meski memiliki reputasi yang cukup mengerikan, saat anak terkena demam berdarah dengue, Anda perlu diketahui bahwa DBD memiliki derajat keparahan. Jika buah hati Anda hanya memiliki derajat ringan mungkin masih bisa dirawat di rumah.
Akan tetapi, agar tak salah mengambil keputusan yang bisa berakibat fatal, sebaiknya orang tua engerti terlebih dahulu gejala dan tanda bahaya saat anak terkena demam berdarah dengue ini. Biasanya, gejala DBD mulai dirasakan anak sekitar 4 hari–10 hari setelah digigit nyamuk penyebab demam berdarah. Gejala ini bisa berlangsung selama 2–7 hari. Gejala DBD pada anak bisa dikenali dengan demam yang tinggi mencapai 40 derajad Celcius.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selama anak mengalami demam saat terkena demam berdarah dengue, setidaknya terdapat 2 dari beberapa gejala tambahan ini:
– Sakit kepala yang parah
– Nyeri di belakang mata
– Nyeri pada tulang, otot, dan sendi
– Ruam atau bintik-bintik merah di sebagian besar tubuh (dimulai pada hari ketiga)
– Mual dan muntah
– Pembengkakan pada kelenjar
Baca Juga: 5 Bahan Pangan Ini Memproduksi Sianida Secara Alami Loh!
Mengutip laman alodokter.com, Selasa (2/11/2021), pada anak-anak, demam bisa turun selama 1 hari hingga < 38 derajad C, tapi kemudian naik lagi. Saat demamnya sedang turun, anak memasuki masa kritis karena saat ini ia berisiko mengalami DBD yang berat.
Pada kasus DBD yang berat, gejala bisa semakin buruk dan berakibat fatal. Pada DBD berat bisa terjadi kebocoran pembuluh darah, penumpukan cairan pada rongga perut atau paru-paru, atau perdarahan parah. Gejala-gejala DBD berat yang perlu diwaspadai antara lain:
– Sakit perut yang parah
– Mual dan muntah terus-menerus
– Gusi berdarah
– Sesak napas
– Tangan dan kaki terasa basah dan dingin
– Kelelahan dan gelisah
Bagaimana Penanganan DBD pada Anak yang Tepat?
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Pada hari-hari awal kemunculan gejala, anak masih bisa dirawat di rumah. Selama demam, anak dapat diberikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri yang dirasakan. Hindari memberikan obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan.
Baca Juga: 5 Fakta November Rain Guns N’ Roses, Lagu Galau Sepanjang Masa
Selain itu, orang tua juga bisa melakukan beberapa cara penanganan berikut di rumah :
– Memberikan kompres pada dahi, ketiak, dada, selangkangan anak
– Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
– Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi, baik dalam bentuk makanan atau minuman
– Memberikan makanan yang kaya akan nutrisi, terutama yang tinggi protein
Baca Juga: Sebelum Terlambat, Lakukan Tips Ini untuk Mencegah Kanker Prostat
Selama anak dirawat di rumah, orang tua harus selalu memperhatikan setiap gejala yang ada. Anak mungkin perlu dibawa ke rumah sakit jika ia mengalami gejala dehidrasi karena terlalu banyak muntah atau kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit, ia akan mendapatkan cairan melalui infus.
Orang tua juga tidak boleh lengah ketika demam anak turun dan ia terlihat sudah sembuh. Tetap perhatikan kondisi anak setiap saat. Segera bawa anak ke IGD jika ia mengalami salah satu dari gejala DBD berat yang telah dijelaskan sebelumnya.