SOLOPOS.COM - Potret Candi Prambanan saat sore hari. Di area ini Pagelaran Legenda Roro Jonggrang secara rutin digelar sebagai sarana pelestarian sejarah dan budaya. (Istimewa/borobudurpark.com)

Solopos.com, SOLO-Untuk lebih mencintai Candi Prambanan, lebih baik mengetahui asal-usulnya terlebih dulu.  Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.

Bangunan ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa Penglebur. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna Rumah Siwa), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Candi ini terletak di Desa Prambanan, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Kota Solo dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Baca Juga: Lampu & Layar Panggung Dimatikan saat Westlife Konser di Prambanan,Ini sebabnya

Sebelum mengetahui asal-usul Candi Prambanan, ketahui terlebih dulu bahwa candi Hindu ini termasuk situs Warisan Dunia UNESCO yang ditetapkan sebagai salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Mengutip laman duniapendidikan.co.id pada Jumat (9/12/2022), menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa Kerajaan Medang Mataram.

Baca Juga: Sebenarnya Candi Prambanan Masuk Jogja atau Klaten?

Asal-usul nama Candi Prambanan berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna “Brahman Agung” yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsepTuhan dalam agama Hindu.

Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama “Prambanan” berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.

Namun ada pula asal-usul Candi Prambanan berdasarkan cerita legenda. Pada zaman dahulu alkisah terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama kerajaan Prambanan. Rakyat di kerajaan tersebut hidup dengan tentram dan damai hingga suatu hari kerajaan Prambanan tersebut diserang serta dijajah oleh negeri Pengging. Tentara kerajaan Prambanan merasa kewalahan menghadapi serangan dari tentara negeri pengging sampai akhirnya kerajaan Prambanan kalah dan kerajaan Prambanan dikuasai oleh negeri Pengging. Tampuk kepemimpinan pun akhirnya dipegang oleh Bandung Bondowoso.

Baca Juga: Kunjungi Candi Prambanan, Delegasi R20 Saksikan Ritual Tumpek Landep Umat Hindu

Bandung Bondowoso adalah seorang pemimpin jahat serta kejam. Siapapun yang tidak menuruti perintahnya akan dihukum mati. Gaya memerintah yang semena- mena inilah yang tidak disukai oleh rakyat Prambanan. Selain terkenal semena – mena dan kejam, Bandung Bondowoso juga terkenal memiliki kekuatan sakti serta memiliki pasukan jin dalam jumlah yang banyak.

Hingga suatu hari Bandung Bondowoso meminang Roro Jonggrang, putri dari Prambanan yang cantik jelita, untuk dijadikan istrinya. Roro Jonggrang pun memutar otak agar pinangan Bandung Bondowoso tidak menjadi kenyataan. Namun di satu sisi jika Roro Jonggrang menolak pinangan Bandung Bondowoso, pasti Bandung Bondowoso akan murka dan marah sehingga keselamatan masyarakat Prambanan akan terancam. Oleh karena itu akhirnya Roro Jonggrang menerima pinangan Bandung Bondowoso dengan syarat Bandung Bondowoso harus membangun 1000 buah candi dalam waktu semalam.

Mendengar syarat yang diajukan oleh Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso menyanggupi. Dia pun melakukan ritual untuk memanggil pasukan jinnya dan kemudian proses pembangunan 1000 buah candi pun dimulai.   Dari kejauhan Roro Jonggrang menatap kesibukan para jin dalam membangun candi, dengan kekuatan jin proses membangun 1.000 buah candi pun berjalan dengan sangat cepat. Melihat bahwa pembangunan candi tersebut hampir selesai, Roro Jonggrang kemudian memanggil para dayang–dayang.

Baca Juga: Candi Tertua di Jawa Tengah Ternyata Ada di Magelang

Sebagian para dayang diberi tugas untuk membakar jerami kering dan sebagiannya lagi diberi tugas untuk memukul alu. Sehingga tampak semburat cahaya merah dari hasil bakaran jerami kering serta terdengar suara riuh dari alu. Tidak lama kemudian ayam jago pun berkokok karena mengira hari telah pagi. Para jin pun berlarian saat mendengar ayam jago berkokok karena mereka akan terbakar bila matahri muncul. Bandung Bondowoso pun tidak bisa berbuat banyak melihat pasukan jin-nya lari tunggang langgang.

Keesokan harinya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang untuk menghitung jumlah candi yang dibangunnya semalam. Dengan seksama Roro Jonggrang menghitung jumlah candi dan ternyata hanya terdapat 999 candi. Merasa tidak percaya, akhirnya Bandung Bondowoso menghitung sendiri dan  memang hanya terdapat 999 candi. Bandung Bondowoso merasa sangat marah apalagi setelah diberitahu salah satu penasehatnya bahwa Roro Jonggranglah yang membuat para jin lari. Akhirnya Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi untuk melengkapi jumlah candi menjadi 1000 buah candi. Demikianlah asal-usul Candi Prambanan berdasarkan cerita legenda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya