SOLOPOS.COM - Komisioner KPU Solo, Bambang Christanto, memberikan penjelasan ihwal tahapan Pilkada 2020 dan alur pemungutan suara TPS menggunakan protokol kesehatan, Kamis (29/10/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo bersama dengan Tim Penggerak Partisipasi (Gerak Pasti) gencar menyosialisasikan alur pemungutan suara Pilkada 2020 dengan protokol kesehatan.

Salah satunya sosialisasi pendidikan pemilih (Sosdiklih) Pilkada 2020 kepada penyandang disabilitas, Kamis (29/10/2020), di Aula Kantor Dinas Sosial Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan itu menghadirkan 30 penyandang disabilitas netra, tuli, dan fisik. Sedangkan pemateri sosialisasi yaitu Komisioner KPU Solo, Bambang Christanto.

Video Viral Pengendara Motor Bawa Jenazah Di Jalanan Boyolali, Ternyata Begini Ceritanya

Bambang menjelaskan ihwal waktu pemungutan suara Pilkada Solo, 9 Desember 2020, hingga pasangan cawali-cawawali yang bersaing.

Bambang juga menjelaskan penerapan protokol kesehatan pada setiap tahapan pilkada untuk mencegah persebaran Covid-19. Ia berharap para penyandang disabilitas tidak takut datang ke TPS karena protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan disiplin.

“Saya jelaskan alur di TPS mulai dari masuk hingga keluar, semua menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai warga Solo takut atau khawatir dengan pandemi Covid-19 dan tidak mau ke TPS. KPU Solo terus sosialisasikan hal ini,” terangnya.

Positif Covid-19 Kota Solo Tambah 40 Kasus Lagi, 29 Dari Hasil Tracing

Penerapan protokol kesehatan saat pemungutan suara Pilkada Solo 2020 di TPS, menurut Bambang, yakni dengan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun.

Sarung Tangan

Selain itu pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun dan penyediaan sarung tangan sekali pakai. Sarung tangan terkait proses pencoblosan surat suara.

Dengan menggunakan tangan bisa mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 karena pemilih tidak menyentuh langsung alat coblos. “Antrean di TPS juga dibatasi maksimal 12 orang. Mereka duduk dengan diberi jarak dan harus selalu memakai masker,” urainya.

Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibunya Pakai Motor Dari Banyudono Ke Simo, Apa Motifnya?

Tidak hanya pemilih, seluruh petugas KPPS dan petugas ketertiban atau keamanan TPS Pilkada Solo 2020 juga menerapkan protokol kesehatan saat pemungutan suara.

Bahkan mereka akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) berupa face shield, masker, hand sanitizer, dan baju hazmat.

Namun, baju hazmat yang bisa digunakan oleh KPPS minimal hanya satu setel. “Prosedurnya seperti itu. Selain masker, face shield dan hand sanitizer, disediakan minimal satu baju hazmat. Untuk tanda sudah mencoblos, tintanya diteteskan, tidak dicelup ,” katanya.

21 Kasus Baru Covid-19 Muncul di Klaten dalam Sehari, 1 Meninggal Dunia

Bambang juga mengingatkan kepada para pemilih agar tidak termakan berbagai isu hoaks, ujaran kebencian, dan SARA.

Berbagai isu tersebut bisa mengancam kelangsungan Pilkada 2020. Warga Solo diharapkan menjadi pemilih pilkada yang cerdas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya