SOLOPOS.COM - Infografis Bus Bumel (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI—Meski Bus Bumel di Kabupaten Wonogiri masih mempunyai peminat setia, tak dipungkiri dari tahun ke tahun pamornya makin meredup.

Dari jumlah sekitar 180 bus pada 2011, kini Bus Bumel yang beroperasi di Wonogiri hanya tinggal seperempatnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto, menyebut hal itu tak terlepas oleh sikap masyarakat yang memiliki kecenderungan mulai meninggalkan transportasi umum.

Di jalanan menuju tempat tujuan, Edi beranggapan makin banyak yang sudah memakai kendaraan pribadi.

Sistem kedatangan dan keberangkatan Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) yang sekarang ada dari pagi, siang, sore, hingga malam, turut menekan keberadaan Bus Bumel.

Baca Juga: Aman! Seluruh Bus Bumel yang Mengaspal di Wonogiri Laik Jalan

Pengelola Bus Bumel jadi seolah kehilangan penumpangnya di terminal karena masyarakat lebih memilih Bus AKAP. Faktor utamanya secara fisik Bus Bumel kalah saing.

Imbasnya, kata Edi, banyak Perusahaan Otobus (PO) yang gulung tikar. Misalnya, Bus Bumel trayek Solo-Purwantoro menyisakan dua PO, yakni Tunggal Dara Putra dan Gunung Mulia.

Sementara Bus dengan trayek Solo-Baturetno menyisakan PO Aneka, Jaya Guna dan Ismo. Kemudian pada trayek Solo-Pracimantoro, PO yang masih beroperasi ada tiga, yakni Sedya Mulya, Al-Amin, dan Tunas Merapi.

Kekalahan secara fisik yang dialami mereka tak dapat dipungkiri karena minat masyarakat untuk naik Bus Bumel yang kian merosot.

Hal itu berdampak pada sulitnya mencari modal untuk meremajakan wajah bus. Padahal sedianya, setiap 25 tahun sekali Bus Bumel mesti diperbaiki.

Baca Juga: Ngangeni Lur! Ini Nama Bus Bumel Trayek Solo-Wonogiri

“Kalau dengan kondisi sekarang, perbaikannya hanya tergantung saat ada kerusakannya saja. Harapan kami ada perhatian dari pemerintah untuk bisa mengatur kedatangan dan keberangkatan Bus AKAP terutama, supaya Bus Bumel masih berpotensi mendapat penumpang dari Terminal. Selama ini kami sudah mengusulkan itu, tapi belum ada respons dari pemerintah,” ujar Edi, yang juga menjabat Sekretaris Paguyuban Bus Bumel Wonogiri, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya