SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Vancitybuzz.com)

Begal Sragen dilaporkan muncul di jalan raya Tanon-Sumberlawang. Namun polisi membantahnya.

Solopos.com, SRAGEN — Begal kembali muncul. Aksi perampasan mobil Colt T 120 SS Pikap warna hitam berpelat nomor AD 1764 JZ dilaporkan terjadi di jalan raya Tanon-Sumberlawang, tepatnya di Desa Gading, Tanon, Sragen, Selasa (21/4/2015) dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban tindak pembegalan tersebut adalah Sri Wahyuni, 34, warga Dukuh Pojok RT 002/RW 001, Desa Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar. Informasi yang diperoleh Solopos.com, dari rilis Subag Humas Polres Sragen, aksi perampasan terjadi pukul 00.10 WIB.

Saat itu korban mengendarai mobil sedang dalam perjalanan menuju Pasar Sumberlawang, Sragen. Dia membawa sayur mayur yang akan dijual di pasar.

Korban berangkat dari kediamannya Senin (20/4/2015) pukul 22.30 WIB. Setiba di lokasi kejadian, korban melihat seorang laki-laki, seorang perempuan, dan remaja berusia belasan tahun, berjalan di pinggir jalan. Salah satu dari laki-laki tersebut menuntun sepeda motor Honda Grand warna hitam.

Pelat nomor sepeda motor tersebut tidak diketahui oleh korban. Sejurus kemudian mereka menghentikan mobil yang dinaiki korban untuk meminta tolong nebeng sampai Sumberlawang. Lantaran merasa iba, korban membolehkan mereka naik mobil yang dikendarainya.

Tapi sejurus kemudian anak remaja yang telah naik ke mobil justru membekap korban hingga pingsan. Korban pingsan lebih kurang dua jam. Saat sadar, kendaraan milik korban sudah tidak ada. Atas kejadian tersebut korban melapor ke Mapolsek Sumberlawang.

Di hadapan polisi, korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp60 juta. Selain korban, polisi telah memeriksa dua saksi, yaitu Rahmadi, 38, warga RT 013/RW 006 Genuksari, Genuk, Semarang; dan Anton Himawan, 29, warga Jl. Kapas 08, Gebangsari, Semarang.

Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Rabu (22/4/2015), mengatakan tidak ada aksi begal mobil di wilayah hukum Polres Sragen, beberapa hari terakhir. “Jangankan begal mobil, begal sepeda motor saja tidak ada,” ujar dia.

Kapolres justru menyebut laporan perampasan mobil pikap di Tanon pada Selasa dini hari sebagai laporan palsu. Tapi dia tidak menjelaskan lebih jauh maksud pernyataannya tersebut. “Tidak ada begal. Laporan itu [begal di Tanon] palsu, tidak benar,” sambung dia.

Kapolres Sragen lantas mengarahkan Solopos.com supaya meminta penjelasan kepada Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Windoyo. Tapi berulangkali dihubungi Solopos.com melalui ponsel, AKP Windoyo tidak menjawab panggilan. Sikap yang sama ditunjukkan Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Saptiwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya