SOLOPOS.COM - Ilustrasi obesitas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Bedah bariatrik seperti dilakukan musikus Melly Goeslaw merupakan salah satu solusi untuk mengatasi obesitas. Bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Kasus kelebihan berat badan di kalangan dewasa Indonesia terus meningkat dan berlipat ganda selama dua dekade terakhir. Gaya hidup tidak sehat, kemudahan akses untuk mendapatkan makanan atau minuman, kurangnya aktivitas fisik, bahkan periode di rumah saja selama pandemi pun turut mendukung peningkatan angka kasus obesitas secara konsisten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara obesitas dan risiko beragam penyakit tak menular (PTM) mulai dari diabetes, hipertensi, stroke, hingga kanker. Menjadi momok menyeramkan, perubahan pola pikir masyarakat terkait kualitas hidup akhirnya mendorong keinginan untuk hidup sehat dan seimbang, serta memiliki berat badan ideal.

Baca Juga: Kisah Melly Goeslaw Sukses Turunkan Berat Badan Berkat Bedah Bariatrik

Beragam cara turunkan berat badan mulai dari berbagai macam pola diet, penggunaan obat-obatan herbal dan kimia, baik yang penggunaannya diminum maupun disuntikkan, olahraga intens, hingga memilih jalur bedah kosmetik, tidak jarang dipilih sebagai langkah untuk mendapatkan berat badan ideal dengan cepat. Ada yang berhasil, sayangnya lebih banyak yang tidak memberikan hasil optimal, bahkan berujung pada kenaikan kembali berat badan melebihi berat badan sebelumnya (yo-yo effect).

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI) Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig, bedah bariatrik hadir sebagai opsi lebih efektif untuk menangani kasus obesitas.

Bariatrik diambil dari kata “baros” yang artinya “besar”, sehingga bisa diartikan sebagai pembedahan untuk menolong orang-orang berbadan besar atau dengan berat badan berlebihan. Bedah ini memodifikasi saluran atau sistem pencernaan untuk membatasi aktivitas makan pasien serta menghilangkan rasa lapar.

Baca Juga: Meski Diet, Bebek Pak Slamet Jadi Makanan Favorit Melly Goeslaw di Sukoharjo

Bedah bariatrik sudah ada sejak 1950-an dengan metode yang terus berkembang. Jenis bedah bariatrik yang paling sering dilakukan adalah sleeve gastrectomy, Roux en Y gastric bypass , dan single anastomosis duodeno-ileal bypass with sleeve gastrectomy (SADI).

Dikutip dari Antara pada Sabtu (12/11/2022), jenis sleeve gastrectomy disebut sebagai metode paling sederhana untuk pasien dengan berat badan yang tidak terlalu berlebih. Metode ini baru-baru ini dijalani oleh penyanyi Melly Goeslaw yang membuat tindakan medis jadi lebih dikenal publik. Dalam metode ini, lambung dipotong sebanyak 85 persen agar lebih kecil. Karena sebagian besar lambung telah diangkat, maka pasien menjadi mudah kenyang.

Metode ini dilakukan dengan teknik minimal invasive laparoskopi, memungkinkan rasa nyeri yang dirasakan lebih minimal. Sementara itu, Roux en Y gastric bypass ditujukan untuk pasien yang berat badannya lebih tinggi dibandingkan pasien dengan metode sleeve gastrectomy, sedangkan metode single anastomosis duodeno-ileal bypass with sleeve gastrectomy (SADI) bisa dilakukan untuk pasien super obesitas dengan indeks massa tubuh di atas 50.

Ketiga tindakan ini sama-sama memiliki hasil akhir penurunan berat badan karena adanya modifikasi saluran pencernaan pasien. Hal ini memengaruhi pola makan dan penyerapan makanan dalam tubuh.

Baca Juga: Studi Ungkap Efek Merugikan Terlambat Makan

Dengan tingkat kesuksesan tinggi untuk menurunkan berat badan, tindakan bedah bariatrik juga menciptakan perubahan hormonal. Ini juga memberikan manfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, hipertensi, dan efek dominonya karena bedah bariatrik dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker.

Para ahli sepakat keseluruhan manfaat dari tindakan bedah bariatrik dapat dicapai secara optimal jika didukung oleh komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien dalam mengubah gaya hidup mereka, sepanjang usia.

Persyaratan Bedah Bariatrik

Tindakan bedah bariatrik diperuntukkan pada pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 35 tanpa komorbid atau IMT di atas 30 yang memiliki komorbid diabetes ataupun hipertensi, dan/atau telah gagal menurunkan berat badan dengan perubahan gaya hidup (diet dan olahraga).

Semua orang yang ingin menjalani bedah bariatrik harus menjalani pemeriksaan awal berupa pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, USG dengan teropong (endoskopi) untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung, serta pengecekan sleep study untuk mengetahui ada tidaknya kondisi sleep apnea.

Begitu hasil pemeriksaan didapat, pasien pun diwajibkan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter seperti dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis penyakit dalam dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan sesudah tindakan bariatrik, serta dokter spesialis anestesi.

Baca Juga: Bahaya! 1 dari 3 Orang Indonesia Kena Obesitas

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.  Pasien pun diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.

Dengan komitmen yang dijalani pasien, bedah bariatrik bisa membantu mengurangi obesitas hingga 70 persen dalam kurun waktu 6-12 bulan sejak tindakan bedah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya