SOLOPOS.COM - ilustrasi-air-minum-youtube

Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Desa (Pemdes) Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah bertekad mengembangkan air minum kemasan di waktu mendatang. Nantinya, usaha tersebut akan menjadi salah satu unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Bumiharjo Bangkit di desa setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Pemdes Bumiharjo telah memiliki sumur guna memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat. Sumur tersebut berada di Dukuh Surono Kidul RT 005/RW 002.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Air Berlimpah

Debit air dari sumur tersebut diperkirakan mencapai empat liter per detik. Lantaran debit air berlimpah, air tersebut bakal dimanfaatkan untuk menambah pendapatan desa di waktu mendatang.

“Nama produknya Toya Wening Bumiharjo Bangkit. Saat ini masih sebatas galon, sedangkan botolannya masih sampel dan dikonsumsi untuk kalangan sendiri [warga Bumiharjo],” kata Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Lasono, kepada Solopos.com, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Ribuan Mitra Investasi Semut Rangrang Sragen Terancam Gigit Jari, Uang Tak Bisa Kembali

Lasono mengatakan usaha minuman kemasan di Bumiharjo dinilai sangat prospektif. Hal itu disebabkan di berbagai di Kemalang kawasan lereng Merapi dikenal sebagai daerah miskin air.

“Saat ini masih dalam proses perizinan. Di antaranya uji laboratorium. Begitu izin keluar, kami langsung tawarkan ke pasaran,” katanya.

Lasono mengatakan pengelolaan air minum kemasan botol dan galon akan diserahkan ke BUM Desa Bumiharjo Bangkit. Sejauh ini, BUM Desa sudah memiliki sekretariat di lokasi strategis, yakni di dekat Kantor Desa Bumiharjo.

“Permintaan air botolan sebenarnya sudah banyak. Tapi, kami masih menunggu perizinan itu. Kemungkinan, air botolan ukuran 330 mililiter dijual dengan harga terjangkau. Bisa bersaing dengan air minum botolan lain yang sudah ada. Diharapkan jika semuanya lancar, usaha ini bisa meningkatkan pendapatan desa ke depan [PADesa Bumiharjo saat ini senilai Rp69,7 juta selama satu tahun],” katanya.

Baca juga: Awas! Longsoran Batu Besar Ancam Ratusan Rumah di Burikan Cawas Klaten

Sebagaimana diketahui, PDAM Tirta Merapi juga telah melirik usaha air botolan untuk menambah pendapatan. Jauh sebelum Pemdes Bumiharjo menyiapkan usaha air botolan itu, PDAM Tirta Merapi Klaten sudah meluncurkan produk baru berupa air minum dalam kemasan (AMDK) tahun 2020. Peluncuran produk terbaru itu sebagai rangkaian acara puncak hari jadi ke-43 PDAM.

“Keunggulan AMDK kami, angka total dissolved solid (TDS) di bawah 10. Sumber air diambil dari perbatasan Klaten dengan Sleman. Harganya juga terjangkau,” kata Direktur PDAM Klaten, Irawan Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya