SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas SPBU mengisikan BBM ke mobil konsumen. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menghapus BBM jenis Premium dan Pertalite. Hal ini dilakukan seiring berjalannya program transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih bersih.

Lantas, apa dampak penghapusan BBM bagi masyarakat?

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, dampak penghapusan Premium lebih kecil jika dibanding produk gasoline lain karena konsumsinya juga minim.

Baca juga: Perhatian! Pemerintah Bakal Setop Jual BBM Premium, Begini Prosesnya

“Konsumsi premium saat ini hanya 7,8% jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM, dan 11,7% jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo,” jelas Mamit kepada MNC Portal Indonesia, Senin (27/12/2021), seperti dikutip dari Okezone.com.

Tingkat konsumsi rendah tersebut diduga karena kesadaran masyarakat mulai meningkat dalam menggunakan BBM RON tinggi jenis Pertalite dan Pertamax. Apalagi saat ini BBM jenis Premium sudah mulai langka di pasaran.

Baca juga: Pertamina Pastikan Pasokan BBM Soloraya Sangat Aman Selama Nataru

Mamit melanjutkan, butuh waktu bagi masyarakat untuk terbiasa menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi lagi. Oleh karenya, peran pemerintah dalam mensosialisasikan manfaat BBM RON tinggi sangat penting.

“Jadi kita sosilisasikan terlebih dahulu keuntungan dan manfaat dari BBM dengan RON yang lebih tinggi secara masif,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya