SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menunjukkan barang bukti dan foto pelaku pembuang bayi di Dukuh/Desa Pondok, Nguter, saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (3/12/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Aparat Polres Sukoharjo mengungkap fakta memilukan terkait mayat bayi yang ditemukan dalam kardus di pekarangan rumah warga Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Senin (29/11/2021) lalu. Bayi itu ternyata dibunuh sesaat setelah lahir lalu dibuang.

Sebelumnya diberitakan, Resmob Polres Sukoharjo berhasil mengungkap identitas dan menangkap pelaku pembuang mayat bayi tersebut pada Rabu (1/12/2021) malam. Berdasarkan interogasi, diketahui pelaku langsung membunuh anak kandungnya sesaat setelah lahir kemudian membuangnya menggunakan kardus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, memaparkan E, 20, warga Pondok, Nguter, awalnya terlibat hubungan asmara dengan seorang pemuda berinisial DWN. E dan DWN merupakan rekan kerja di perusahaan yang sama di Sukoharjo.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pelaku Pembuang Mayat Bayi dalam Kardus di Nguter Sukoharjo Tertangkap

Berdasarkan pengakuannya, pelaku pembuang bayi dalam kardus di Nguter, Sukoharjo, tersebut melakukan hubungan suami istri dengan DWN empat kali di salah satu hotel di Tawangmangu, Karanganyar. Pada Maret 2021, E mengaku mulai tidak datang bulan dan akhirnya diketahui mengandung.

Setelah itu, E kemudian meminta pertanggungjawaban DWN, namun kekasihnya tersebut tidak mau bertanggung jawab dan malah kabur keluar kota. “Sebenarnya keduanya sama-sama bujang [belum menikah]. Tapi si laki-laki tidak mau bertanggung jawab dan malah ke luar kota,” beber Kapolres.

Gelisah

Kapolres mengatakan selama hamil, E tidak pernah bercerita kepada siapa pun termasuk keluarganya. Berdasarkan hasil interogasi, karena takut ketahuan saat melahirkan, E kemudian menutup mulut dan hidung anaknya sesaat setelah melahirkan.

Baca Juga: Pembuang Bayi dalam Kardus Di Nguter Sukoharjo Diduga Warga Sekitar

“Aksinya dilakukan spontan karena takut tangisan bayi itu membuat orang tua dan tetangga tidak terdengar. Tapi tindakannya tersebut berakibat menghilangnya nyawa anak tersebut,” imbuh Kapolres.

Setelah anaknya meninggal, E menunggu rumahnya sepi untuk membawa mayat bayi yang baru dilahirkannya tersebut ke kebun di belakang rumahnya di Nguter, Sukoharjo, untuk dikubur. Namun, lantaran kondisi E masih lemas, ia memutuskan hanya meletakkan mayat anak kandungnya tersebut di dalam kardus di bawah pohon pisang.

“Setelah itu, E kembali ke rumahnya dan setelah beberapa waktu ia mulai gelisah, takut perbuatannya ketahuan,” beber Kapolres. Bayi yang sudah tak bernyawa itu kemudian ditemukan pada Senin (29/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya