SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas peserta sosialisasi pengawasan partisipatif berfoto bersama anggota Bawaslu Boyolali, Selasa (17/5/2022). (Istimewa/Bawaslu Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali mengadakan sosialisasi pengawasan partisipatif kepada penyandang disabilitas di Front One Hotel Boyolali pada Selasa (17/5/2022). Kegiatan tersebut diadakan untuk meningkatkan peran pengawasan partisipatif penyandang disabilitas dalam pemilihan umum (pemilu).

Anggota Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Boyolali, Rubiyanto, mengatakan ada 15 penyandang disabilitas datang dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Ia mengatakan terdapat penyandang tuli, tunanetra, dan tunadaksa yang berpartisipasi dalam sosialisasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami ingin mewujudkan pemilu yang inklusif, jadi pemilu untuk semua. Sehingga semua warga negara punya hak yang sama terkait dengan pemilu, termasuk teman-teman disabilitas,” kata Rubiyanto kepada Solopos.com via pesan suara WhatsApp, Selasa.

Ia mengatakan ingin meningkatkan peran penyandang disabilitas dalam hal pengawasan partisipatif. Sebelumnya, kata Rubiyanto, Bawaslu telah menggandeng penyandang disabilitas dalam kegiatan informal. Ia mengatakan untuk kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, Bawaslu Boyolali ingin menggandeng secara formal.

Rubiyanto juga menyoroti jumlah penyandang disabilitas yang menurutnya potensial untuk dilibatkan dalam kegiatan pengawasan pemilu partisipatif. “Disampaikan oleh Dinas Sosial [Boyolali], ada sekitar 8.000 jumlah disabilitas, persebaran mereka itu potensi,” kata dia.

Baca juga: 249 Calhaj Boyolali Tidak Bisa Naik Haji Tahun 2022, Ini Sebabnya

Dalam kegiatan diskusi bersama penyandang disabilitas, Rubiyanto mengungkapkan terdapat masukan dari penyandang disabilitas seperti membuat tempat pemungutan suara (TPS) yang aksesibel.

“Kami berharap sosialisasi ini menjadi bagian penting untuk ke depan melibatkan teman-teman disabilitas tidak hanya selesai mengikuti pemilu, tetapi lebih dari itu. Semisal mereka ikut mengawasi tahapan pemilu,” jelas dia. Rubiyanto mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan kesadaran politik bagi penyandang disabilitas.

Siap Berperan Aktif

Sementara itu, salah satu peserta sosialisasi, Bayu Ristanto, 30, mengaku sangat antusias mengikuti sosialisasi pengawasan partisipatif yang diadakan oleh Bawaslu Boyolali.

“Kami dapat belajar tentang tugas-tugas Bawaslu dan wewenang Bawaslu, kami juga belajar pentingnya pengawasan pemilu,” kata penyandang tunanetra tersebut saat dihubungi Solopos.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Roadshow dan Podcast, Upaya Bawaslu Boyolali Ajak Warga Awasi Pemilu

Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan penyandang disabilitas juga dapat berperan aktif dalam pengawasan pemilu jika diberikan kesempatan. Ia berharap kegiatan yang melibatkan penyandang disabilitas terus digelar.

Selanjutnya ia mengatakan dalam sosialisasi, penyandang disabilitas juga menyampaikan apa saja kendala penyandang disabilitas di lapangan ketika pelaksanaan pemilu.

“Contohnya lokasi TPS yang tidak akses, misal terlalu tinggi atau curam. Kemudian meja bilik terlalu tinggi. Relawan juga tidak cukup sigap dalam pendampingan TPS serta huruf braille yang rusak atau pecah. Belum ada petugas yang membantu orang dengan kecacatan berat,” kata dia.

Baca juga: Sempat Tertunda, Tukang Tambal Ban Boyolali Akhirnya akan Naik Haji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya