SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani bawang daun di Kabupaten Wonosobo (Instagram/@wonosobozone)

Solopos.com, WONOSOBO — Lereng pegunungan Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, memiliki kondisi tanah subur dan cocok untuk lahan pertanian. Kentang menjadi salah satu komoditas pertanian di Wonosobo. Selain kentang, Wonosono juga dikenal sebagai produsen bawang daun yang melimpah.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari Distanbun.jatengprov.go.id, Senin (18/9/2021), pada 2016 silam, produksi bawang daun di Jawa Tengah mengalami kenaikan tren hingga sebesar 1,16 juta kuintal dan dari jumlah produksi tersebut, 32,69 persen produksi bawang daun dihasilkan di Kabupaten Wonosobo dengan jumlah mencapai hampir 400.000 kuintal.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Sementara itu, dilansir dari Jateng.bps.go.id, luas panen bawang daun di Kabupaten Wonosobo dari 2017 hingga 2020 mengalami naik turun, tapi tidak begitu signifikan. Tercatat pada 2017, luas lahan bawang daun yang panen mencapai 3,073 hektare (ha) dengan produksi sebesar 336,622 ton. Kemudian pada 2018, luas lahan panen mencapai 3,272 ha dengan produksi 357,048 ton.

Baca Juga: Menikmati Tantangan Mendaki Gunung Slamet Via Jalur Kaliwadas Lama

Ekspedisi Mudik 2024

Pada 2019, luas lahan panen bawang daun turun menjadi 3,033 ha dengan produksi 334,854 ton. Sedangkan pada 2020, luas lahan panen bawang daun kembali meningkat di angka 3,312 Ha dengan hasil produksi 360826 ha.

Sedangkan daerah di Kabupaten Wonosobo yang paling dominan menghasilkan bawang daun adalah di Kecamatan Sapuran yang memiliki lahan bawang daun terluas dari 16 kecamatan dengan hasil produksi hampir mencapai 200.000 ton per tahunnya.

Sekali Panen, Untung Hingga Jutaan Rupiah

Sementara itu, dihimpun dari berbagai sumber, tanaman bawang daun ini dianggap oleh kelompok petani setempat sebagai komoditas yang bisa diandalkan sebagai penambah modal musim tanam berikutnya. Hal ini dipengaruhi perawatan bawang daun ini mudah dan masa panennya terbilang cepat, yaitu sekitar dua bulan selama tidak selalu diguyur hujan.

Baca Juga: Indahnya Puncak Natas Angin: Ada Petilasan Bung Karno – Wali Songo

Salah satu petani asal Desa Karangtengah, Kecamatan Garung, Suwito, mengatakan merawat bawang daun tidak terlalu sulit, sebab pemupukannya dilakukan satu atau dua kali dan selanjutnya tinggal dibiarkan tumbuh sambil menyiangi rumput liar. Bawang daun juga bisa menjadi komoditas harian karena masa panen bisa diatur hingga per pekan.

Suwito juga menambahkan harga daun bawang yang langsung diangkut pengepul antara Rp5.000 hingga Rp Rp6.000/kilogram. Sementara untuk setiap kali panen, bisa mendapatkan sekitar dua kuintal bawang daun sehingga bisa meraup penghasilan sekitar Rp1,5 juta sekali panen.

Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, meskipun menanam dan merawat bawang daun tidak sulit, kondisi curah hujan yang tinggi membuat banyak petani bawang daun gagal panen. Akibatnya, banyak petani yang menjadikan bawang daun sebagai pilihan alternatif saat memasuki musim kemarau panjang. Hal itulah yang membuat luas lahan panen dan produksi bawang daun mengalami naik turun, tapi tidak signifikan.

Baca Juga: Berkunjung ke Tobelo, Ganjar Dianugerahi Gelar Kesatria

Bawang daun yang memiliki nama ilmiah Allium Fistulosum L adalah tanaman sejenis bawang-bawangan yang dimanfaatkan batang dan daunnya, sedangkan umbinya tidak digunakan. Biasanya bawang daun ini digunakan sebagai bahan acar atau taburan makanan, seperti bakso, mie ayam, dan makanan berkuah lainnya.

Selain itu, bisa juga digunakan campuran adonan tepung tempe mendoan atau tempe kemul untuk menambah sensasi renyah. Ada juga yang menggunakan bawang daun sebagai lalapan, seperti pada lumpia Semarang yang juga digunakan sebagai penambah kerenyahan dan kesegaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya